GridHEALTH.id - Saat ini Indonesia masih mengupayakan vaksinasi untuk terus menekan angka peningkatan penyebaran Covid-19.
Seperti yang kita ketahui vaksin mengurangi risiko terkena penyakit tertentu.
Ketika kita mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuh akan menanggapinya dengan memberikan manfaat berikut ini, seperti dijelaskan oleh who.int dalam artikel 'Vaccines and immunization: What is vaccination?':
Baca Juga: Tetap Vaksin Covid-19 di Bulan Ramadan, Ini Tips yang Perlu Diperhatikan Bagi Semua Orang
* Mengenali patogen yang menyerang, seperti virus atau bakteri.
* Menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan untuk melawan penyakit.
* Mengingat penyakit dan cara melawannya.
Jika kita kemudian terpapar kuman di masa mendatang, sistem kekebalan dapat dengan cepat menghancurkannya sebelum menjadi penyakit.
Baca Juga: Rasulullah SAW Menyukai Buah Labu, Ternyata Ini 6 Manfaatnya yang Diakui Ilmu Kesehatan Modern
Oleh karena itu, vaksin merupakan cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan respons kekebalan dalam tubuh, tanpa menyebabkan penyakit.
Ketahuilah, sistem kekebalan manusia dirancang untuk mengingat. Setelah terpapar satu atau lebih dosis vaksin, kita biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun, dekade, atau bahkan seumur hidup.
Inilah yang membuat vaksin sangat efektif. Daripada mengobati penyakit setelah terjadi, vaksin mencegah kita jatuh sakit.
Tapi itu untuk orang sehat.
Bagaimana dengan kondisi mereka yang dengan kasus tertentu, sedang sakit, atau sedang haid alias menstruasi?
Nah mengenai perempuan haid boleh tidak divaksin, juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasannya
Menurutnya, vaksin tetap bisa dilaksanakan meskipun seseorang sedang datang bulan.
“Boleh. Aman,” ujar Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).
Meski demikian saat ditanya bagaimana dengan mereka yang mengalami nyeri haid hebat, Nadia menjelaskan jika terdapat keluhan lain maka vaksinasi bisa ditunda.
“Kalau ada keluhan lain selain haid tentunya ditunda sampai sakitnya atau nyerinya hilang ya. Karena itu (nyeri haid) biasanya 1-3 hari pertama saja,” kata dia.
Meski demikian pihaknya menegaskan bahwa pada prinsipnya, seseorang yang tengah menstruasi tetap bisa disuntik vaksin.
Baca Juga: Vaksin Nusantara Menurut Siti Fadilah Supari, Jangan Dijegal, Akan Untungkan Indonesia
“Tapi prinsipnya, orang haid tetap dapat melakukan vaksinasi,” tutur Nadia.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,who.int |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar