Dokter Tan berkata bahwa pada masa pandemi virus corona ini, sayur dan buah sangat berguna karena kaya akan antioksidan.
"Katanya ingin antioksidan? Sayur dan buah antioksidannya tinggi," ujarnya.
Selain itu, sayur dan buah mengandung banyak serat, tepatnya serat yang tidak larut. Dia menjelaskan bahwa ketika serta tidak larut sampai ke usus besar, maka serat akan menjadi prebiotik.
"Prebiotik itu akan meningkatkan probiotik Anda, memberikan probiotik makanan. Probiotik sekali lagi meningkatkan kekebalan tubuh Anda," katanya.
Lantas, bagaimana dengan separuh piring sisanya? Bagi dua lagi untuk karbohidrat dan lauk.
Dokter Tan menegaskan bahwa karbohidrat yang terbaik bukanlah yang rafinasi atau karbohidrat yang diolah dengan proses yang panjang.
Karbohidrat rafinasi misalnya roti, mie, kue, bakpau dan tepung-tepungan lainnya. Menurut dia, Indonesia punya banyak sekali pilihan karbohidrat yang masih baik dan bukan rafinasi, mulai dari nasi merah, ubi, singkong, jagung hingga ganyong.
Sementara itu, untuk lauk, usahakan lauk yang tidak digoreng.
"Kenapa? karena minyak goreng itu juga rafinasi," katanya. Lauk bisa diolah dengan berbagai macam cara yang tidak membutuhkan minyak goreng, mulai dari dibuat menjadi pepes, sop, soto, garang asam, pesmol dan lain sebagainya.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar