GridHEALTH.id - Kabar sedih dari Mbak Nana alias Najwa Sihab.
Kini dirinya sedang terbaring lemah di kamarperawatan rumah sakit.
Lengan kirinya pun sudah terpasang jarum infus.
Hal ini sudah dikabarkan secara langsung melalui akun Instagram pribadinya.
Ya, putri Putri kandung Quraish Sihab menderita sakit yang tidak bisa dianggap enteng.
Meskipun masih banyak masyarakat yang menggangap biasa.
Baca Juga: Mengatasi Rambut Rontok yang Bikin Stres dengan Cara Rumahan Sederhana
"Teman2, Rabu malam ini @matanajwa tdk tayang dulu. Sejak kemarin saya harus dirawat di RS karena gangguan usus.
Titip saling mendoakan ya. Semoga kita semua selalu dilindungi, diangkat segala penyakit dan diberkahi kesehatan. Aamin ya Rabb," tulis Najwa.
Sebenarnya gangguan usus yang disebutkan Najwa Sihab luas sekali.
Baca Juga: Masyarakat Nekat Mudik, DPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Paska Lebaran
Itu ada dalam penyakit pencernaan, gangguan pada saluran pencernaan yang kadang disebut saluran gastrointestinal (GI).
Untuk diketahui, saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan (tabung makanan), lambung, usus besar dan kecil, hati, pankreas, dan kantong empedu.
Ada penyakit pencernaan yang mungkin itulah yang dimaksud oleh Najwa Sihab, karena penyakit ini bisa sangat memengaruhi perempuan.
Penyakit tersebut dikenal dengan istilah IBD alias Inflammatory Bowel Disease atau dikenal juga di Indoensia dengan sebutan penyakit radang usus .
Mengenai IBD, sebenarnya sebutan untuk sekelompok kondisi yang menyebabkan sistem pencernaan menjadi meradang (merah, bengkak, dan terkadang nyeri).
Jenis IBD yang paling umum adalah kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
Baca Juga: Alat Rapid Ilegal Ditemukan di Semarang, Didistribusikan di Rumah Sakit Maupun Klinik
Ini menyebabkan gejala serupa, termasuk diare, sakit perut, dan demam.
IBD memengaruhi wanita dengan cara yang unik. Gejala IBD bisa menjadi lebih buruk selama periode menstruasi dan dapat menyebabkan masalah untuk hamil.
Jika mengidap IBD, melansir OASH - Office on Woman's Health, dalam artikelnya dengan judul 'Inflammatory Bowel Disease', disebutkan bagian dari sistem pencernaan manusia mengalami peradangan.
Seiring waktu, peradangan dapat menyebabkan nyeri hebat, diare, dan terkadang tinja berdarah.
Gejala IBD datang dan pergi dalam beberapa episode atau flare. Karena peradangan dalam sistem pencernaan akibat IBD, tubuh tidak dapat menyerap semua nutrisi yang dibutuhkannya.
Baca Juga: 350 Juta Orang di Bumi Alami Depresi, Padahal 'Obatnya' Semudah Ini
Nah. hal ini dapat menyebabkan malnutrisi, gejala IBD lainnya, atau masalah kesehatan lainnya, seperti anemia.
Adapun jenis IBD yang paling umum adalah kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.
Penyakitnya serupa tetapi mempengaruhi berbagai bagian sistem pencernaan.
Kolitis ulserativa mempengaruhi usus besar dan rektum. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan dan luka terbuka kecil, atau borok, di permukaan lapisan usus besar atau rektum.
Borok bisa berdarah dan mengeluarkan nanah. Dengan kolitis ulserativa, ada area kerusakan yang terus menerus di sepanjang usus besar dan rektum daripada bercak kerusakan.
Penyakit Crohn dapat menyerang bagian mana pun dari sistem pencernaan, dari mulut hingga anus.
Baca Juga: Sumi Siri Tak Lagi Memberikan Kehangatan, Sate Sianida Dikirimkan
Peradangan pada penyakit Crohn sering terjadi pada bercak pada organ pencernaan seperti lambung atau usus. Dengan Crohn's, ada jaringan normal di sebelah area yang meradang, atau bercak kerusakan.
Jika seorang perempuan mengalami IBD bisa mengalami hal seperti di bawah ini;
* Lebih banyak gejala menstruasi. Wanita dengan IBD lebih cenderung mengalami gejala pramenstruasi, seperti sakit kepala dan nyeri haid.
* Diare, sakit perut, dan gejala IBD lainnya mungkin lebih parah sebelum dan selama menstruasi.
* Anemia defisiensi besi. Risiko anemia defisiensi besi lebih tinggi pada perempuan yang mengidap IBD dibandingkan yang tidak mengidap IBD.
* Jika mengidap IBD, tubuh mungkin tidak menyerap zat besi dengan baik, dan berisiko lebih tinggi mengalami pendarahan di sistem pencernaan.
* Kesulitan hamil. Selama gejala IBD meningkat, Anda mungkin mengalami kesulitan untuk hamil.8 Baca lebih lanjut tentang kehamilan dan IBD.
Perawatan pada pasien IBD bisa dengan terapi oral atau operasi.
Obat. Kebanyakan penderita IBD minum obat untuk mengontrol gejalanya.
Operasi. Pembedahan mungkin menjadi pilihan jika obat tidak bekerja untuk mengontrol gejala.
Perubahan kebiasaan makan penting. Menghindari makanan tertentu, mengubah kebiasaan makan lainnya, dan membatasi atau menghindari alkohol dapat membantu mengontrol gejala selama kambuh.
Baca Juga: Pertanyaan Awam, Dapatkah Dehidrasi Mempengaruhi Ginjal ? Ini Jawabnya
Beberapa bentuk psikoterapi, terkadang disebut "terapi bicara", juga dapat membantu Anda mengatasi stres yang berkaitan dengan gejala IBD dan membantu mengurangi rasa sakit.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | OASH - Office on Woman's Health |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar