GridHEALTH.id - Stroke adalah kondisi medis darurat di mana sel-sel otak mati karena aliran darah yang tidak memadai atau terputus yang menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi di dalam otak.
Stroke juga disebut sebagai Cardiovascular Accident atau Brain Attack. Umumnya ada dua jenis serangan stroke.
- Stroke iskemik: Pada jenis stroke, kematian sel otak di daerah yang terkena disebabkan karena kurangnya suplai darah ke bagian otak karena penyumbatan di pembuluh darah.
Ini adalah salah satu stroke paling umum yang mempengaruhi hampir 80% dari total jumlah pasien stroke di seluruh dunia.
- Stroke hemoragik: Jenis stroke ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang berdarah ke otak.
Darah yang bocor kemudian menyebabkan peningkatan tekanan pada otak, sehingga menyebabkan kematian sel di bagian yang terkena.
Baca Juga: Hasil Studi, Optimisme Dapat Mengurangi Tingkat Keparahan Stroke
Baca Juga: 6 Tips Mudah dan Murah Untuk Mencegah Penyakit Infeksi Tenggorokan
Ini adalah jenis stroke yang langka tetapi bisa berbahaya dan dapat menyebabkan kematian seseorang.
Stroke perlu didiagnosis dan diobati segera untuk mengurangi kerusakan yang dapat ditimbulkan pada otak.
Jadi, berikut adalah tanda dan gejala penting stroke yang harus diwaspadai;
- Kehilangan penglihatan secara tiba-tiba
- Bicara tidak normal atau kesulitan berbicara dengan seseorang
- Berjalan tidak stabil atau kehilangan keseimbangan
- Tiba-tiba kehilangan energi bahkan untuk mengangkat tangan
- Sakit kepala kronis yang tiba-tiba tanpa sebab apapun
Faktor risiko adalah perilaku atau sifat yang membuat kita lebih rentan untuk mengembangkan penyakit atau kondisi.
Baca Juga: 5 Mitos Kecantikan Produk Korea yang Perlu Diketahui Faktanya
Baca Juga: Kerusakan Saraf, Salah Satu Komplikasi Diabetes Paling Dikhawatirkan
Memiliki satu atau lebih faktor risiko tidak berarti bahwa kita pasti akan mengembangkan suatu kondisi, tetapi itu pasti berarti bahwa kita lebih rentan untuk mengembangkannya.
Stroke dapat menyebabkan dampak yang parah. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah kecil namun efektif yang dapat mencegah kemungkinan terkena stroke.
Berikut adalah 5 faktor risiko terkait gaya hidup yang dapat dimodifikasi atau diubah untuk menghilangkan kemungkinan terkena stroke.
1. Merokok
Merokok adalah penyebab kematian dini yang paling dapat dicegah. Ini mengentalkan darah dan menyebabkan plak menumpuk di dalam dinding arteri.
Hal ini menyebabkan penyumbatan dan dengan demikian menyebabkan stroke. Berhenti merokok adalah salah satu perubahan gaya hidup paling penting yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke.
2. Berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah penyebab utama berkembangnya hipertensi dan diabetes, dua faktor risiko utama untuk stroke.
Ketika kita menambah berat badan, metabolisme tubuh berubah dan dengan demikian menciptakan masalah seperti kolesterol tinggi dan kelebihan sirkulasi lipid.
Baca Juga: Hasil Studi, Minum Susu Bisa Jadi Penawar Rasa Pedas di Mulut
Baca Juga: 5 Jenis Makanan yang Bermanfaat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Seiring waktu, ini merusak pembuluh darah yang ada di otak dan jantung. Ini meningkatkan peluang terkena stroke.
Berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang tepat penting untuk menjaga berat badan.
3. Diabetes
Seperti yang telah dibahas, diabetes meningkatkan risiko terkena stroke, terutama karena efek merusaknya pada pembuluh darah kecil.
Seseorang yang mempunyai diabetes memiliki kadar glukosa darah tinggi yang mengarah pada pembentukan timbunan lemak di dalam dinding pembuluh darah, yang dengan cara membatasi aliran darah dan dengan demikian menciptakan tekanan yang menyebabkan stroke.
4. Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama stroke.
Untuk menghindari risiko stroke, kita harus mengontrol tekanan darah. Tekanan darah orang yang sehat harus kurang dari 140/90.
Baca Juga: Cinta Disebut Bisa Ubah Tubuh Perempuan, Ini Hal Lain yang Akan Berubah Ketika Seseorang Jatuh Cinta
Baca Juga: Cara Alami Untuk Mengencangkan Kulit Kendur Setelah Melahirkan
Kita dapat mencapai ini dengan mengubah beberapa kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang baik.
Kurangi asupan garam, hindari makanan yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi seperti keju, es krim atau makanan berlemak. Berolahraga secara teratur juga dapat memberikan dampak positif.
Baca Juga: Main Gadget Lebih Dari 7 Jam Sehari Ganggu Kesehatan dan Emosi Anak
Baca Juga: Senam Pelvic Pria, Atasi Stres Hingga Bikin Hubungan Intim Makin Mesra
5. Alkohol
Konsumsi alkohol memiliki banyak efek samping. Dan, salah satunya adalah stroke. Batasi jumlah alkohol yang diminum untuk mengurangi kemungkinan terkena stroke. Bahkan bila perlu hilangkan kebiasaan minum alkohol.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WebMD,Mayo Clinic |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar