GridHEALTH.id - Suntikan vaksin Covid-19 dalam program pemerintah ada dua kali suntikan, yang tenggang waktunya telah ditetapkan.
Misal, untuk suntikan ke dua vaksin Covid-19 Sinovac, jadwal yang ditetapkan adalah 28 hari dari suntikan pertama.
Sementara untuk suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, jadwal yang ditetapkan 2 sampai 3 bulan untuk suntikan yang kedua.
Sementara bagi penyintas dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.
Namun dalam perjalannya, bisa saja ada satu dan lain hal yang membuat suntikan ke dua tidak tepat waktu.
Bisa karena kita ada halangan yang menyebabkan tidak bisa datang ke tempat vaksinasi suntikan ke dua sesuai jadwal.
Baca Juga: Cegah Penyumbatan Pembuluh Darah, Pasien Covid-19 Diimbau Konsumsi 3 Jenis Makanan Ini
Atau bisa juga karena terjadinya kekosongan stok vaksin, sehingga harus memundurkan jadwal vaksinasi yang sudah diumumkan.
Nah, jika hal tersebut kita alami jangan khawatir, “Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama. Sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus COVID-19,” papar Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi.
hal tersebut pun sejalan dengan pendapat ahli dunia, “Jika dosis Anda tertunda selama beberapa hari atau beberapa minggu, saya tidak akan khawatir tentang itu,” jelas Dr. Dean Blumberg, Kepala Divisi Penyakit Menular di University of California Davis, kepada CDC (21/03/2021).
“Idealnya, orang akan mendapatkan vaksin tepat waktu, tetapi jika tertunda, kita tidak perlu memulai kembali rangkaian vaksin dari awal. Kami tahu bahwa satu dosis vaksin menghasilkan sekitar 90%n perlindungan dalam hal vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Itu dimulai sekitar 2 minggu setelah imunisasi pertama,” kata Blumberg.
Walau demikian, Pemerintah Indoensia tak henti terus berupaya untuk bisa membuat stok vaksin Covid-190 tetap stabil di seluruh wilayah kesatuan Indoensia.
Baca Juga: Karena Satu Hal Ini Kemenkes Tegaskan; Vaksin Nusantara dr Terawan Tak Bisa Dikomersilkan
Untuk diketahui, melansir SehatNegriku (3/8/2021), Pemerintah Indonesia telah mendistribusikan 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi.
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat akan tenang manakala mengetahui ada informasi prihal efek jika sampai terlambat menerima suntikan ke dua vaksin Covid-19.
Seperti yang diutarakan oleh pendapat Dr. Grace Lee, seorang spesialis penyakit menular di Universitas Stanford di California.
Lee mengatakan, bagian dari kekhawatiran penundaan dosis kedua adalah melemahnya respons kekebalan hanya dari satu suntikan.
“Kami tidak memiliki informasi apa pun tentang daya tahan respons imun itu. Jika Anda tidak mengalami infeksi virus corona baru, dosis pertama dianggap sebagai dosis utama Anda.
Biasanya, dosis pertama tersebut memastikan respons imun Anda akan tahan lama. Jadi, jika Anda hanya mendapat satu dosis, kekhawatiran saya secara pribadi adalah apakah akan berkurang atau tidak," katanya kepada Healthline (21/03/2021).(*)
Source | : | SehatNegeriku - terlambat vaksin,GridHEALTH.id - Terlambat Vaksin |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar