GridHEALTH.id - Ibu melahirkan bayi prematur bukan hal aneh.
Informasi yang beredar mengenai ibu melahirkan prematur, banyaknya menyoroti si bayi.
Jarang sekali yang disorot adalah si ibu yang melahirkan bayi prematur.
Sebab dampak atau kegawatan dari melahirkan bayi prematur, tidak saja bisa dialami si bayi, tapi juga oleh ibu.
Asal tahu saja, ibu yang melahirkan bayi dalam usia kehamilan di bawah 37 minggu berisiko Ibu mengalami beberapa gangguan penyakit, salah satunya adalah penyakit jantung.
Riset Risiko Sakit Jantung pada Ibu yang Melahirkan Bayi Prematur
Sudah banyak riset yang mengilas hubungan antara kelahiran prematur pada bayi dengan risiko gangguan kardiovaskular pada Ibu yang melahirkannya.
Salah satunya riset yang dimuat di jurnal Circulation terbitan American Heart Association.
Hasil riset itu memaparkan, persalinan prematur membuat seorang Ibu berisiko 40% lebih besar terkena sakit jantung, dibandingkan Ibu yang melahirkan bayi tidak prematur.
Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman Inilah yang Dapat Mengurangi Risiko Stroke
Disebutkan pula, risiko sakit jantung ini akan semakin besar kalau Ibu pernah melahirkan prematur lebih dari satu kali.
Selain itu, studi ini memaparkan bahwa Ibu yang melahirkan bayi pada usia kehamilan di bawah 32 minggu memiliki risiko dua kali lipat mengalami gangguan jantung.
Menurut ahli dalam penelitiannya, risiko gangguan jantung tetap tidak berkurang meski Ibu berusaha mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
"Kondisi kesehatan sebelum dan selama kehamilan juga tidak berpengaruh. Risiko sakit jantung tetap tinggi meski persalinan prematur tidak disebabkan oleh komplikasi tekanan darah tinggi saat Ibu hamil," kata Dr. Janet Rich-Edwards, peneliti riset ini.
Rich-Edwards adalah Direktur di bagian Developmental Epidemiology di Connors Center for Women's Health and Gender Biology, Brigham and Women's Hospital, Boston.
Fakta Ibu Melahirkan Bayi Prematur yang Menyeramkan
Fakta lainnya ibu melahirkan bayi prematur berisiko penyakit jantung diungkap oleh American Heart Association.
Disebutkan ibu sebenarnya sudah berisiko mengalami kematian akibat gangguan jantung hingga 33%.
Angka ini akan meningkat hingga 36% jika ibu melahirkan sekitar 3-7 minggu lebih cepat dari perkiraan.
Baca Juga: Cara Senggama yang Menyehatkan dan Menyenangkan, Lakukan 6 Tips Berikut
Risiko bisa melonjak hingga 60% jika ibu melahirkan 8 minggu lebih cepat dari perkiraan.
Mengingat penyakit jantung itu termasuk penyakit kronis yang berkembang dalam jangka waktu cukup lama, sebaiknya ibu mulai menjalani pola hidup yang sehat sejak sekarang agar tidak termasuk kategori rawan sakit jantung.
Karakteristik Ibu yang Rentan Melahirkan Bayi Prematur
Penting untuk diketahui, terdapat 3 karakteristik yang berpotensi menyebabkan kelahiran prematur, yakni karakteristik ibu, karakteristik nutrisi, dan karakteristik kehamilan.
Demikian yang dijelaskan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K), dalam webinar Peringati Hari Prematur Sedunia, Danone SN Indonesia, Rabu (17/11/2021), yang dihadiri GridHEALTH.id.
Menurut dokter Rima pada karakteristik ibu, ini terkait usia, kebiasaan merokok, dan kondisi psikologis ibu.
Sedangkan faktor risiko berdasarkan karakteristik nutrisi terkait indeks massa tubuh, kenaikan berat badan selama kehamilan, kebiasaan makan, kebiasaan minum kopi, dan konsumsi suplementasi.
Serta faktor risiko berdasarkan karakteristik kehamilan meliputi riwayat persalinan, riwayat memiliki anak kembar, masalah kesehatan selama kehamilan, dan riwayat pemeriksaan USG.(*)
Baca Juga: Diet Sehat Selama Menstruasi , Makan Sesuai Siklus Untuk Mengatasi PMS
Artikel ini telah publish di nakita.id dengan judul; Bayi Lahir Prematur Membuat Ibu Rawan Kena Penyakit Jantung?
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar