GridHEALTH.id - Di negara-negara maju, mereka yang mengajukan lamaran harus menyertakan hasil pemeriksaan kesehatan secara lengkap, termasuk bila menyandang penyakit kronis, semisal diabetes.
Memang jarang terjadi penyandang diabetes ditolak untuk bekerja, jadi tidak ada alasan mengapa penyandang diabetes tidak memiliki akses yang sama ke pekerjaan.
Tetapi pengecualian, untuk beberapa posisi, mungkin ada perusahaan atau atasan tidak mau menerima karyawan yang berisiko hipoglikemia, turunnya kadar gula darah secara tiba-tiba yang berisiko dialami penyandang diabetes.
Kondisi seperti retinopati diabetik juga dapat menghambat peluang untuk mendapatkan posisi yang membutuhkan kejelasan visual yang baik.
Beberapa perusahaan akan menganggap pekerjaan tertentu berbahaya bagi kondisi si pelamar yang mengalami retinopati diabetik.
Lantas, pekerjaan apa yang cocok untuk penyandang diabetes? Ini sepenuhnya tergantung pada setiap individu yang mencari pekerjaan.
Beberapa profesi mungkin lebih cocok, tergantung pada kontrol diabetes yang selama dijalani dan menuruti saran dari tenaga medis.
Misalnya, beberapa penyandang diabetes mungkin ingin melakukan lebih banyak latihan fisik daripada berada di meja sepanjang hari, tetapi jelas ada keseimbangan yang harus dicapai dan kontrol glukosa darah yang baik mungkin penting untuk pekerjaan seperti ini.
Demikian pula, banyak orang dengan rutinitas gula darah yang baik mungkin lebih memilih jam kerja tetap untuk menjaga stabilitas mereka.
Baca Juga: Aktivitas Fisik Perlu Dihindari Penyandang Diabetes, Ini Kata Dokter
Baca Juga: Long Covid-19 Akibat Omicron Jarang Terjadi Pada Orang yang Telah Divaksinasi Lengkap, Studi
Beberapa orang dengan diabetes yang mencari pekerjaan juga akan mencari kebebasan waktu untuk menyuntikkan insulin atau menguji glukosa darah mereka saat bekerja.
Di Inggris, mereka yang harus rutin menyuntikkan/menggunakan insulin, berdasarkan Undang-Undang Diskriminasi Disabilitas tahun 1995 mengecualikan, yang berarti pemberi kerja dapat menolak pelamar yang menderita diabetes.
Profesi tersebut adalah pasukan bersenjata, pemadam dan sopir pemadam kebakaran, layanan ambulan, sipir penjara, pilot pesawat tempur, pilot maskapai penerbangan dan awak kabin, petugas kontrol lalu lintas udara, pekerjaan lepas pantai, dan pekerjaan lainnya.
Sementara pekerjaan di kantor, ada beberapa posisi yang dimana perusahaan memilih aman, tidak menaruh seorang penyandang diabetes pada posisi tersebut.
Namun pegawai masih boleh melakukan negosiasi atau diskusi dengan yang memperkerjakan dengan menunjukkan kondisi diabetes dan saran dari dokter. Jadi tergantung pada jenis diabetes dan bagaimana kita mengendalikannya.
Untungnya, sangat sedikit profesi yang benar-benar di luar batas bagi penyandang diabetes.
Tetapi tidak peduli profesi apa yang ingin alani, ada baiknya memeriksa kesesuaian peran baik dengan calon pemberi kerja maupun dengan profesional kesehatan kita.
Bagaimana dengan kerja shift? Kerja shift dapat menyebabkan kesulitan dengan kontrol diabetes, terutama jika bergantung pada insulin.
Jika ingin tetap bekerja dalam bentuk kerja shift, sangatlah penting untuk mendisiplinkan diri, selain melihat kemungkinan, bisakah di antara waktu shift, kita beristirahat untuk memberikan insulin.
Baca Juga: Healthy Move, 6 Latihan Untuk Meningkatkan Kehidupan Seksual
Baca Juga: Pola Makan Tepat Dukung Gaya Hidup Sehat Untuk Penyandang Hipertensi
Harap diingat bahwa kerja shift dapat mengubah waktu makan, dan pola tidur. Juga berisiko membuat stres. Belum lagi beberapa pemberi kerja, keberatan dengan waktu-waktu bagi penyandang diabetes untuk memberikan suntikan (insulin).
Meskipun ini bervariasi bagi setiap individu, penyandang diabetes sebaiknya melamar pekerjaan tetap, berada di kantor tetapi bisa meluangkan waktu untuk bergerak (tidak melulu duduk di meja), dan fleksibilitas untuk menyuntikkan dan memantau sendiri kadar gula darah di tempat kerja.
Diabetes secara hukum bukan termasuk disabilitas. Bahkan disabilitas pun tidak boleh mengalami diskriminasi dalam pekerjaan. Oleh karena itu, majikan tidak dapat menolak untuk mempekerjakan dengan alasan diabetes .
Tetapi pewawancara kerja boleh menanyakan kondisi penyakit yang kita punya dan kita harus jujur menjawab.
Jika lowongan yang tersedia tersebut tidak sesuai untuk seseorang dengan kondisi tertentu, adalah adil bagi majikan untuk mengajukan pertanyaan agar mereka dapat menilai kesesuaian kita dengan pekerjaan.
Namun, pertanyaan-pertanyaan ini tidak boleh digunakan untuk menilai kualitas pencalonan pelamar. (*)
Baca Juga: 5 Alasan Wanita Wajib Menggunakan Minyak Lavender, Mencerahkan Kulit
Baca Juga: Healthy Move, Ayo Bergerak, Risiko Kematian Akibat Obesitas Terus Meningkat
Source | : | Diabetes UK |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar