GridHEALTH.id -Dalam tradisi Islam, sahur dianggap dapat membawa berkah dan manfaat, salah satunya memberi kekuatan bagi orang yang berpuasa agar bisa menyelesaikan puasanya hingga magrib.
Sahur atau makan sebelum fajar adalah sunnah Nabi. Ini sebenarnya bukan fardhu puasa. Tapi kita ingin melakukan puasa dengan keunggulan dan kemampuan terbaik kita.
Maka tirulah Nabi Muhammad dan melakukan apa yang dia lakukan, termasuk sahur saat berpuasa.
Rassululah berkata, “Makanlah sahur (makan dini hari). Sesungguhnya, ada berkah di Sahur.” [Al-Bukhari dan Muslim]. Riyad As Shalihin Buku 9, Hadis 1229
Dan dalam Sunan Ibn Majah 1692, diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah berkata: “Makanlah sahur, karena di dalam Sahur ada berkah.”
Namun ada kalanya kita kelewatan tidak makan sahur. Seringkali penyebabnya bangun kesiangan hingga lewat subuh.
Lantas, jika tidak sahur apakah puasa bisa dilanjutkan atau tidak dan diganti di hari lain? Hal ini menjadi pertimbangan mengingat sahur menjadi anjuran Rasulullah bagi setiap orang yang akan berpuasa.
Namun bagaimanapun juga, jangan sengaja melewatkan sahur karena ini adalah kesempatan Anda makan dan minum agar tubuh punya energi yang cukup untuk berpuasa dan menjalankan aktivitas lainnya.
Berikut adalah tips puasa tanpa sahur agar kita tetap tenang selama puasa dan tubuh bisa fit;
Baca Juga: Tidak Ada Nafsu Makan Saat Sahur, Coba Pilih Aneka Makanan Ini
Baca Juga: Penyandang Diabetes, Perlunya Menjaga Kadar Gula Darah Dalam Kisaran Target
1. Tetap tenang
Jangan panik karena menyesali terlambat bangun. Jika panik, energi akan terbuang sia-sia dan bisa merusak mood sepanjang hari bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cobalah menarik napas dalam-dalam dan perlahan agar pikiran menjadi tenang. Semakin dalam kita bernapas, semakin banyak oksigen mencapai sel-sel tubuh, sehingga membantu meningkatkan fungsi kerja organ pada tingkat optimal.
2. Punya kegiatan terencana
Memiliki rencana harian membantu kita menghemat waktu dan tenaga untuk terhindar dari mengerjakan hal-hal yang bukan menjadi prioritas.
3. Luangkan waktu untuk beristirahat
Jika berpuasa, tak ada salahnya juga untuk meluangkan waktu istirahat. Ketika tubuh sudah merasa segar usai beristirahat beberapa menit, kita bisa kembali lagi pada pekerjaan.
4. Tidur siang
Ketika tubuh terasa sangat lemas, cobalah tidur siang singkat. Siang menjelang sore bisa menjadi saat terberat selama Ramadan.
Baca Juga: Pil Covid-19 Paxvloid Pfizer Diklaim Efektif 89 Persen, Harga Mirip Pil Molnupiravir Merck
Baca Juga: Healthy Move, Jumping Jack Olahraga Kardio Bisa Dilakukan Semua Umur
Ketika tubuh terasa sangat lelah dan lemas, cobalah tidur siang singkat. Tidur siang selama 15-20 menit saja bisa mengganti kurang tidur saat malam hari.
Tidur siang selama 20 menit terbukti mengisi ulang energi, menenangkan saraf, meningkatkan memulihkan semangat dan konsentrasi, bahkan mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Namun jangan tidur terlalu lama melebihi yang disarankan. Tidur siang selama satu jam saja bisa mengalami inersia (sleep inertia), yakni perasaan disorientasi dan tidak nyaman sesaat
5. Kurangi aktivitas berat
Kurangi menjalankan aktivitas seperti biasanya merupakan tantangan ketika berpuasa, terutama bagi mereka yang melewatkan sahur.
Baca Juga: Diet Gagal Akibat 5 Kesalahan Gaya Hidup yang Memperlambat Metabolisme
Baca Juga: B-E-F-A-S-T, 6 Tanda Sederhana Untuk Mendeteksi Serangan Stroke
Kurangi aktivitas yang terlalu menguras tenaga ketika puasa, atau tunda pekerjaan tersebut sampai waktu berbuka.
Jangan memaksakan diri melakukan aktivitas berat karena tubuh bakal menarik banyak energi dan kita akan mengalami dehidrasi.
Ketika sudah dehidrasi, kita akan merasa sangat kelelahan dan bahkan mengganggu puasa. (*)
Source | : | Al Arabiya,CNN Indonesia,Tribun News |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar