GridHEALTH.id - Tidak terasa ibadah puasa di bulan ramadan 2022 telah selesai dilaksanakan umat muslim di seluruh dunia.
Semoga yang telah dilalui dan dilaksanakan menjadi berkah dan kebaikan bagi kita yang menjalankannya.
Terlebih manfaat satu bulan penuh puasa penuh diketahui sangat luar biasa.
Diketahui ibadah puasa tidak hanya untuk mendapatkan pahala yang berlipat, tapi juga kesehatan.
Dilansir dari Kompas.com (13/04/2022), ketika berpuasa, tubuh tidak kemasukan makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu.
Oleh karena itu, tubuh akan berusaha mengolah energi dari berbagai sumber.
Normalnya, energi diperoleh dari glukosa yang terkandung di dalam tubuh.
Biasanya tersimpan di dalam organ hati. Kendati demikian, saat berpuasa energi justru akan dihasilkan dari keton.
Akibatnya, metabolisme dalam tubuh akan berubah.
Baca Juga: 5 Tips Praktis Menjaga Kadar Gula Darah Agar Normal Selama Puasa
Keton yang akan diubah menjadi energi ini tersimpan di dalam lemak.
Adapun proses pengubahan keton enjadi energi dikenal dengan ketogenesis.
Proses ketogenesis tersebut ternyata memiliki berbagai manfaat, seperti menekan peradangan dan meningkatkan respons tubuh terhadap stres.
Penelitian terbaru pada 2021 yang termuat di Journal of American Heart Association menemukan bahwa puasa selama Ramadhan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, berat badan, dan kadar lemak tubuh.
Sementara menurut laman clevelandclinicabudhabi.ae (6/4/2021), ramadhan adalah waktu khusus untuk refleksi, perbaikan diri, kebaikan dan spiritualitas.
Berikut adalah beberapa dampak positif ibadah puasa satu bulan penuh bagi kesehatan dan kesejahteraan:
1. Mengontrol kolesterol 'jahat'
Banyak orang bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan berpuasa.
Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa puasa juga mempengaruhi profil lipid.
Ini menghasilkan penurunan kolesterol darah, yang dapat mencegah serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya.
Baca Juga: Segera Lakukan Ini Jika Kolesterol Naik Usai Menyantap Menu Lebaran
2. Memperbaiki nafsu makan
Mengamati Ramadhan dan puasa memberi gaya hidup dan sistem pencernaan kita perubahan positif.
Saat tubuh terbiasa makan lebih sedikit, sistem pencernaan kita mendapat kesempatan untuk beristirahat dan perut secara bertahap menyusut ukurannya.
Ini mengurangi nafsu makan, dan hasilnya bisa bertahan lebih lama daripada banyak diet tren.
3. Detoks selama sebulan
Puasa tidak hanya menggunakan cadangan lemak, tetapi juga membersihkan tubuh dari racun berbahaya yang mungkin ada dalam timbunan lemak.
Dengan perbaikan sistem pencernaan selama sebulan, tubuh secara alami mendetoksifikasi, memberi kesempatan untuk melanjutkan gaya hidup yang lebih sehat setelah Ramadhan.
4. Meningkatkan suasana hati dan kejernihan mental
Puasa bisa menjadi metode 'supercharging' otak, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak baru, yang pada gilirannya mempertajam respons terhadap informasi di dunia sekitar kita.
Studi juga menunjukkan bahwa puasa juga dapat membuat otak lebih tahan terhadap stres, lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, dan dapat meningkatkan mood, memori, dan bahkan kapasitas belajar.(*)
Baca Juga: Breast Pump, Membantu Ibu Menyusui yang Berpuasa Bisa Tetap Memberikan ASI
Source | : | Clevelandclinicabudhabi.ae,Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar