GridHEALTH.id - Setelah kita merayakan Idul Fitri atau lebaran, ada satu sunnah khusus puasa yang hanya muncul di bulan yang menggembirakan ini. Itu adalah sunnah puasa enam hari di bulan Syawal.
Nabi Muhammad S.A.W berkata tentang puasa syawal
امَ انَ ا الٍ انَ امِ الدَّهْرِ
“Puasa Ramadhan dan diikuti dengan enam hari di bulan Syawal adalah seperti puasa yang terus menerus.” (Sahih Muslim).
Dikutip dari Al Arabia English, berikut adalah tiga hal yang perlu diketahui tentang puasa syawal;
1. Puasa 6 hari di bulan Syawal seperti puasa setahun
Para ulama telah menjelaskan bahwa pahala perbuatan dikalikan setidaknya sepuluh kali lipat.
Berdasarkan pernyataan di atas, puasa Ramadan selama tiga puluh hari sama dengan puasa tiga ratus hari, dan enam hari Syawal sama dengan puasa enam puluh hari.
Nabi kita tercinta Muhammad S.A.W sendiri menyatakan ini secara eksplisit:
Baca Juga: 5 Tips Praktis Menjaga Kadar Gula Darah Agar Normal Selama Puasa
Baca Juga: Hepatitis Misterius Pada Anak Terjadi di Sejumlah Negara, Beda Gejalanya dengan Covid-19
امُ انَ امٍ لك امُ
“Puasa Ramadan seperti puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari (Syawal) seperti puasa dua bulan. Itu seperti puasa setahun penuh.” (Musnad Ahmad)
2. Puasa hari berturut-turut di bulan Syawal dianjurkan
Dihimbau bagi umat Islam untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal secara berurutan karena memberikan pahala dan keutamaan yang lebih besar di dalamnya.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Tabarani dan lainnya, diriwayatkan bahwa Muhammad S.A.W dikatakan:
امَ امٍ الْفِطْرِ انَ ا السَّنَةِ
“Puasa enam hari berturut-turut setelah Idul Fitri seperti puasa setahun penuh.”
Namun jika tidak mampu, maka puasanya tetap sah secara bertahap selama masih dalam bulan Syawal.
3. Boleh menggabungkan puasa Ramadhan dengan puasa sunnah enam hari Syawal
Baca Juga: Anak Tanpa Saudara Kandung Memiliki Risiko Mengalami Obesitas, Studi
Baca Juga: Tanda-tanda Kekurangan Magnesium dan Apa yang Harus Dilakukan
Menggabungkan niat qadha' di bulan Ramadan dan sunnah puasa enam hari di bulan Syawal adalah sah, meskipun jika keduanya dilakukan secara terpisah maka pahalanya lebih besar.
Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Al-Hafidz As-Suyuthi dalam bukunya, Al-Asybah wa al-Nadhair, di mana ia mengutip ini pada posisi al-Bariziy.
Namun, kita perlu membuat niat bahwa puasa ini terutama dimaksudkan untuk mengganti puasa yang ditinggalkan, dan puasa enam hari Syawal hanyalah puasa tambahan.
Oleh karena itu Imam Ar-Ramli dalam kitabnya Nihayatul Minhaj ila Syarh al-Minhaj menyatakan bahwa meskipun diperbolehkan menggabungkan kedua puasa.
Misalnya puasa Ramadan yang ditinggalkan dan puasa enam hari di Syawal, pahalanya adalah sebanding dengan orang yang berpuasa secara terpisah di mana mereka secara alami akan mendapatkan lebih banyak pahala.
Sedangkan Ulama seperti Syekh Ali Gom'ah yang berpendapat bahwa hadits puasa enam hari Syawal bersifat umum dan selama kita berpuasa 6 hari pada bulan Syawal baik untuk tujuan utama melunasi puasa yang ditinggalkan atau untuk tujuan apa pun. Puasa sunnah, kita telah mendapatkan pahala puasa enam hari Syawal.
Terlepas dari pandangan apa pun yang kita pilih, kita harus menerima orang lain yang mengadopsi pendapat berbeda tentang masalah ini.
Setiap pendapat yang didasarkan pada Ijtihad Ilmiah memiliki kebaikan di dalamnya, Insha Allah dan Allah lebih mengetahui.
Adapun niat puasa syawal, mengutip dari Buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh UST. M. Syukron Maksum, berikut bacaannya;
Baca Juga: Manfaat Mengunyah Biji Labu, Melawan Diabetes Hingga Radang Sendi
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Jamur Mampu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya: "Saya niat puasa bulan Syawal, sunah karena Allah ta'ala" Adapun puasa Syawal dapat dilaksanakan mulai dari 2 Syawal.
Sama seperti manfaat puasa lainnya, manfaat puasa Syawal juga bisa dirasakan oleh tubuh kita.
Puasa berdurasi 6 hari ini dipercaya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah timbulnya masalah pencernaan, mengendalikan lemak dan gula di tubuh, mencegah kanker, hingga membantu menurunkan berat badan. (*)
Source | : | Tribun News,Al Arabia English |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar