GridHEALTH.id - Orang dewasa mungkin sudah berkali-kali mendengar bagaimana olahraga sangat baik dilakukan secara rutin.
Tetapi bagaimana dengan remaja? Apakah manfaat olahraga yang didapat sama dengan yang dilakukan oleh orang dewasa?
Para ahli merekomendasikan agar remaja melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat selama 60 menit atau lebih setiap hari. Berikut beberapa alasannya:
- Olahraga bermanfaat bagi setiap bagian tubuh, termasuk pikiran. Olahraga meningkatkan kesehatan otak dan pembelajaran.
Ini dapat membantu remaja tidur lebih nyenyak. Saat berolahraga, tubuhnya membuat bahan kimia yang membantu remaja merasa baik.
Olahraga menurunkan kemungkinan remaja mengalami depresi dan mengurangi perasaan cemas.
Selain itu, olahraga dapat memberi remaja rasa pencapaian dan kebanggaan yang nyata karena telah mencapai suatu tujuan, seperti menguasai rutinitas tarian baru atau mengalahkan waktu lama dalam lari 100 meter.
- Olahraga membantu remaja menjaga berat badan yang sehat dan menurunkan risiko beberapa penyakit.
Berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah penambahan berat badan, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Mengapa Pra-Remaja Penting Mendapatkan Vaksin HPV? Ini Alasannya
Baca Juga: Susu Kambing Mulai Populer, Lebih Sehat Mana dengan Susu Sapi?
Latihan penguatan tulang, seperti melompat, berlari, atau mengangkat beban dapat membantu remaja menjaga tulangnya tetap kuat.
- Olahraga dapat membantu remaja menuju ke tahapan dewasa dengan lebih baik.
Hal ini mungkin tidak tampak penting sekarang, tetapi tubuhnya akan berterima kasih nanti. Sebab olahraga teratur meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan untuk menikmati sesuatu seiring bertambahnya usia.
Di masa tuanya nanti, apabila sejak remaja rajin berolahraga, ini dapat meningkatkan kesehatan otak dan mengurangi kemungkinan terkena Alzheimer (penyakit otak yang menyebabkan kehilangan memori).
- Berolahraga dapat membantu mencegah jatuh dan cedera akibat jatuh.
Tiga bagian dari rutinitas olahraga bagi remaja yang seimbang meliputi latihan aerobik, latihan kekuatan, dan aktivitas fleksibilitas.
1. Latihan aerobik
Seperti otot lainnya, jantung ingin menikmati latihan yang baik. Latihan aerobik adalah semua jenis latihan yang membuat jantung terpompa dan membuat kita bernapas lebih keras.
Ketika seorang remaja latihan aerobik secara teratur, berarti dia telah memberikan jantung dan paru-parunya kesempatan menjadi lebih kuat dan lebih baik dalam mendapatkan oksigen (dalam bentuk sel darah pembawa oksigen) ke seluruh bagian tubuh.
Baca Juga: Berjongkok di Toilet Duduk Ternyata Bukan Hal yang Baik, Ini Alasannya
Beberapa olahraga tim yang memberi remaja latihan aerobik yang hebat adalah bola basket, sepak bola,lari, hoki, dan dayung.
Tetapi jika remaja suka melakukan olahraga sendiri, banyak cara untuk melakukan latihan aerobik.
Ini termasuk bersepeda, berlari, berenang, menari, in-line skating, tenis, ski lintas alam, hiking, dan berjalan cepat.
2. Latihan kekuatan
Jantung bukan satu-satunya otot yang mendapat manfaat dari olahraga teratur. Otot-otot lain di tubuh juga menikmati latihan. Ketika kita menggunakan otot, mereka menjadi lebih kuat.
Otot yang kuat merupakan nilai tambah karena menopang persendian kita dan membantu mencegah cedera. Aktivitas penguatan otot juga bisa menjadi penguatan tulang.
Bagi remaja, berbagai jenis latihan memperkuat kelompok otot yang berbeda. Sebagai contoh:
- Untuk lengan, cobalah mendayung atau ski lintas alam. Pull-up dan push-up, standby kelas gym lama, juga bagus untuk membangun otot lengan.
- Untuk kaki yang kuat, cobalah berlari, bersepeda, mendayung, atau berseluncur. Squat dan leg raise juga melatih kaki.
- Untuk kekuatan perut dan inti, kita bisa mencoba yoga atau pilates, dan plank dan crunch.
3. Latihan fleksibilitas
Memperkuat jantung, otot, dan tulang bukanlah satu-satunya tujuan penting dari olahraga. Olahraga juga dapat membantu tubuh tetap fleksibel, artinya otot dan persendian remaja mudah meregang dan menekuk.
Menjadi fleksibel juga dapat membantu meningkatkan kinerja olahraga seseorang. Beberapa kegiatan, seperti menari atau seni bela diri, membutuhkan fleksibilitas yang tinggi.
Tetapi peningkatan fleksibilitas juga dapat membantu orang tampil lebih baik di olahraga lain, seperti sepak bola atau basket.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Menurunkan Kesuburan Pria, Jangan Lakukan
Baca Juga: World Neglected Tropical Diseases Day, 5 Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menghantui Indonesia
Olahraga dan aktivitas yang mendorong kelenturan mudah ditemukan. Seni bela diri seperti karate, balet, senam, dan yoga adalah pilihan yang baik. Peregangan setelah berolahraga juga akan membantu remaja meningkatkan fleksibilitasnya. (*)
Source | : | Kids Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar