GridHEALTH.id - Lemak di bawah kulit, juga disebut lemak lunak, subkutan adalah lapisan lemak yang terletak tepat di bawah kulit. Kita bisa merasakannya hanya dengan mencubit kulit.
Lemak subkutan memberikan energi ke tubuh selama latihan intensitas tinggi. Ini bertindak sebagai isolasi untuk melindungi tubuh dari perubahan suhu dan trauma eksternal.
Lemak subkutan berperan dalam penurunan berat badan dengan memproduksi dua hormon, leptin dan adiponektin.
Leptin bekerja di otak untuk mengontrol rasa lapar, sementara adiponektin meningkatkan sensitivitas lemak terhadap insulin dan mencegah diabetes. Namun, terlalu banyak lemak mengganggu keseimbangan hormon tubuh.
Sementara lemak visceral terletak jauh di dalam perut dan menyelimuti organ-organ, seperti jantung, paru-paru, hati, limpa, dan ginjal, serta otot dan tulang.
Itu tidak dapat diukur semudah lemak subkutan. Namun, perut menonjol yang sulit disentuh dan tidak licin biasanya menandakan kelebihan lemak visceral.
Meskipun beberapa jumlah lemak visceral diperlukan, terlalu banyak menempatkan kita pada risiko gangguan gaya hidup, seperti kadar kolesterol tinggi, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.
Lemak visceral biasanya yang pertama hilang saat mulai menurunkan berat badan. Kita dapat kehilangan jenis lemak ini melalui diet dan olahraga yang membantu kita menurunkan berat badan berlebih.
Ketika asupan kalori berkurang dari jumlah kalori yang terbakar, kita akan kehilangan lemak visceral terlebih dahulu.
Baca Juga: Healthy Move, Membakar Lemak Perut dengan Latihan Menggantung Kaki
Baca Juga: Kopi dan Kolesterol, Espresso Buruk Untuk Pria, Wanita Hindari Kopi Tubruk
Di sisi lain, lemak subkutan, meski tidak lebih berbahaya dari lemak visceral, justru lebih sulit dihilangkan.
Jikangin menghilangkan lemak subkutan, kita harus terus melakukan aktivitas yang membantu Anda menghilangkan lemak secara teratur. Seiring dengan aktivitas fisik, pembatasan kalori sangat penting.
1. Latihan aerobik: Latihan ini membantu kita menghilangkan lemak secara keseluruhan, termasuk lemak subkutan.
Contohnya termasuk jalan cepat, lari, berenang, dan lompat tali. Untuk mendapatkan manfaat aerobik yang maksimal, lakukan latihan ini dengan intensitas yang lebih besar dan durasi yang lebih lama.
2. Pelatihan interval intensitas tinggi (HIIT): HIIT melibatkan melakukan ledakan singkat aktivitas intensitas tinggi diikuti dengan periode istirahat singkat atau aktivitas intensitas rendah.
Misalnya, kita bisa melakukan pendakian gunung selama satu menit dilanjutkan dengan jalan cepat selama satu menit. Strategi latihan semacam ini membantu kita menghilangkan lemak subkutan dengan cepat.
3. Latihan kekuatan: Latihan yang meningkatkan kekuatan otot dan massa otot tidak secara langsung berkontribusi pada penurunan berat badan atau kehilangan lemak.
Lebih banyak massa otot berarti kita membakar lebih banyak kalori bahkan ketika sedang beristirahat.
4. Manajemen stres: Terkadang, kita mungkin mengikuti diet yang tepat dan olahraga yang tepat untuk menurunkan berat badan dan tetap tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
Baca Juga: 4 Tanda Peringatan Ambeien Sudah Mendesak Membutuhkan Perawatan Medis
Baca Juga: Hubungan Seks Setelah Operasi Jantung Tidak Disarankan dengan Pasangan Muda, Ini Alasannya
Ini mungkin karena stres. Stres kronis merangsang pelepasan hormon kortisol, yang dapat menghambat upaya menurunkan berat badan. Mengelola stres dapat membantu kita menghilangkan lemak subkutan yang membandel. (*)
Source | : | www.medicinenet.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar