GridHEALTH.id - Dengan alasan untuk kesehatan, semakin banyak orang menjauhi daging merah untuk dikonsumsi.
Padahal daging merah adalah makanan pokok nenek moyang selama hampir dua juta tahun, yang tiba-tiba 'dituduh' bertanggung jawab atas sebagian besar penyakit peradaban Barat, yang sebagian besar belum atau bahkan tidak terbukti kebenarannya.
Berikut adalah 5 mitos daging merah yang perlu diluruskan menurut situs Diagnosis Diet
Mitos #1: Daging merah menyebabkan kanker dan kematian
Semua studi yang menunjukkan bahwa daging merah meningkatkan risiko kanker dan kematian adalah studi epidemiologi, bukan eksperimen, dan karena itu tidak dapat membuktikan sebab dan akibat.
Jumlahnya tidak lebih dari firasat (bias) tentang alasan yang mendasari penyakit. Lebih lanjut, studi epidemiologi adalah kumpulan temuan positif, negatif, dan netral, semuanya menunjuk ke arah yang berbeda.
Mitos #2: Daging hangus mengandung bahan kimia penyebab kanker
Memang benar daging yang hangus memang mengandung "hidrokarbon aromatik polisiklik" (polycyclic aromatic hydrocarbons/ PAH).
Tetapi tahukah a bahwa semua makanan yang hangus mengandung PAH—bahkan sayuran panggang yang kita anggap sangat sehat? Ternyata sebagian besar PAH yang kita makan berasal dari produk sereal, bukan daging panggang.
Baca Juga: Jangan Takut, Makan Daging Kambing Tidak Menyebabkan Darah Tinggi
Baca Juga: Daun Pepaya, Ternyata Punya Segudang Manfaat Untuk Melawan Kanker
Mitos #3: Hot dog tidak sehat karena mengandung nitrat dan nitrit
Memang benar bahwa nitrat dan nitrit berpotensi membentuk senyawa karsinogenik di dalam tubuh kita, tetapi senyawa ini ada di mana-mana, tidak hanya pada daging yang diawetkan.
Faktanya, bayam mengandung setidaknya 30 kali lebih banyak nitrat daripada hot dog?
Sementara orang dapat berargumen bahwa hot dog bukanlah bentuk daging yang paling sehat, karena pemrosesan dan penambahan bahan kimia, fakta bahwa hot dog mengandung nitrat bukanlah alasan terpenting untuk menghindarinya.
Mitos #4: Daging merah lebih tinggi kolesterol daripada ayam atau ikan
Kolesterol dibangun ke dalam membran setiap sel setiap hewan, oleh karena itu semua daging otot,daging merah, daging ringan, dan daging putih , dari semua jenis hewan, dari burung hingga ikan hingga sapi, mengandung jumlah kolesterol yang sama per gramnya.
Dan tidak ada penelitian yang sahih bahwa daging merah menyebabkan kolesterol darah menjadi naik/tinggi.
Mitos #5: Makan terlalu banyak daging akan menyebabkan ginjal rusak
Hanya ada satu studi yang menunjukkan hubungan antara asupan protein hewani dan penyakit ginjal, dan itu adalah studi epidemiologi.
Baca Juga: Healthy Move, 4 Latihan Untuk Menghilangkan Lemak di Bawah Kulit
Baca Juga: Pengentalan Darah Selama Kehamilan Bisa Sebabkan Serangan Jantung Pada Ibu Hamil, Studi
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Sekaligus Bersenang-senang, Ini 6 Posisi Seks yang Banyak Membakar Kalori
Sebagian besar studi eksperimental tentang penyakit ginjal pada manusia menunjukkan karbohidrat olahan sebagai kemungkinan penyebabnya.
Fakta tentang daging merah yang telah diteliti oleh Diagnosis Diet adalah, daging baik merah ataupun putih, adalah satu-satunya makanan dengan nutrisi lengkap di bumi, kaya akan protein, vitamin, dan mineral berkualitas tinggi, dan secara alami rendah karbohidrat yang menggemukkan. Jadi, jangan dihindari.
Tetapi, sama seperti makanan lain, konsumsilah secara moderat dan berimbang agar kita juga bisa menikmati menu lain guna memenuhi asupan gizi harian yang dibutuhkan. (*)
Source | : | Diagnosis Diet |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar