GridHEALTH.id - Kasus cacar monyet terus bertambah dan menyebar di berbagai negara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sejak awal Mei lalu, sudah ada lebih 3.000 kasus cacar monyet di 50 negara.
Wabah cacar monyet yang terjadi di beberapa negara ini, pertama kali terdeteksi di Inggris.
Beberapa orang yang terinfeksi virus monkeypox merupakan bagian dari LGBT, seperti pasangan gay dan biseksual.
Namun tak hanya pasangan sesama jenis saja yang berisiko terinfeksi. WHO mengatakan, penularan cacar monyet juga dapat terjadi pada kelompok rentan.
Lantas, siapa saja kelompok rentan yang berisiko terinfeksi cacar monyet?
Kelompok rentan cacar monyet
"Saya khawatir tentang penularan yang berkelanjutan karena (kasus cacar monyet) menunjukkan bahwa virus membangun dirinya sendiri dan menular ke kelompok berisiko tinggi," ujar pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari CBC, Kamis (30/6/2022).
Kelompok rentan terinfeksi cacar monyet menurut WHO adalah berikut ini.
Baca Juga: Cacar Monyet Lebih Mudah Menular, Lewat Handuk dan Tempat Tidur
1. Anak-anak
2. Ibu hamil
3. Orang dengan gangguan sistem kekebalan (immunocompromised)
Hal tersebut bukan tanpa alasan, karena WHO telah melakukan investigasi atas laporan infeksi cacar monyet pada anak-anak.
Dua di antaranya berasal dari Inggris, sedangkan lainnya berada di Spanyol dan Prancis.
Untungnya, tidak ada satupun dari anak-anak tersebut yang mengalami kondisi parah akibat cacar monyet.
WHO mencirikan penularan berkelanjutan sebagai kondisi di mana sebuah penyakit infeksi dapat dengan mudah menular dari satu orang ke yang lainnya.
Bahaya cacar monyet bagi ibu hamil
Dalam artikel "Ultrasound in Obstetric & Gynecology" WHO menyebutkan, cacar monyet yang diidap ibu hamil dapat ditularkan ke bayi yang ada di kandungan.
Tak hanya itu, cacar monyet juga berisiko menyebabkan ibu hamil keguguran.
Hal itu terdapat di studi yang dilakukan oleh Repubkik Demokratis Kongo, pada 2007 dan 2011.
Tiga dari empat orang wanita yang terinfeksi cacar monyet saat hamil, harus merelakan janinnya. Rata-rata mereka mengalami infeksi tingkat sedang.
Sementara itu, wanita yang sakit parah akibat cacar monyet saat usia kandungan 18 minggu, mengalami kematian janin di dalam kandungan.
Akan tetapi, American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) mengingatkan, bahwa risiko tersebut tergantung pada kesehatan ibu dan sistem kekebalan tubuh.
Mencegah cacar monyet
Virus monkeypox dapat dicegah dengan melakukan vaksin cacar yang saat ini sudah tersedia.
Selain dengan melakukan vaksinasi, baik kelompok rentan dan masyarakat lainnya juga perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Seperti sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menggunakan masker, serta tidak melakukan interaksi yang terlalu dekat dengan orang yang terinfeksi.
Itulah risiko dan cara pencegahan yang bisa dilakukan, untuk melindungi kelompok rentan dari cacar monyet. (*)
Baca Juga: WHO Mengganti Nama Cacar Monyet, Dinilai Diskriminasi Warga Afrika
Source | : | WHO,CBC |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar