GridHEALTH.id - Hidung tersumbat sebenarnya disebabkan oleh pembuluh darah yang meradang (bengkak) di sinus, kata Scott P. Stringer, MD, seorang profesor dan ketua departemen otolaringologi dan ilmu komunikatif di University of Pusat Medis Mississippi di Jackson, Amerika Serikat.
Ketika iritasi (seperti alergen atau virus) merangsang hidung, aliran darah meningkat ke jaringan besar pembuluh darah yang melapisi rongga hidung.
“Ini menyebabkan saluran hidung membengkak, membuatnya lebih sulit untuk bernapas,” jelas Dr. Stringer. Pembengkakan hidung juga dapat mengganggu drainase dan menjebak lendir, yang selanjutnya menghalangi aliran udara.
Hidung tersumbat juga bisa disebabkan oleh pilek, flu, alergi, polusi, bahkan udara kering. Hidung tersumbat juga bisa menjadi gejala Covid-19, catat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Kabar baiknya adalah apa pun penyebab hidung tersumbat, ada beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan di rumah untuk merasa lebih baik dengan cepat.
Bahkan tanpa pergi ke apotek. Dan, tidak seperti beberapa dekongestan yang dijual bebas, obat alami rumahan ini tidak akan menyebabkan efek samping seperti kantuk atau gelisah.
Tetapi jika hidung tersumbat berlangsung lebih dari seminggu tanpa perbaikan, memburuk setelah membaik, dan/atau disertai dengan demam, sakit kepala parah, atau nyeri wajah, periksakan ke dokter, kata Stringer. Kita mungkin mengalami infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik.
1. Gunakan mesin pelembab udara
Menghirup udara lembab membantu menenangkan jaringan hidung yang teriritasi, mengurangi peradangan sinus, dan mengencerkan lendir (yang membantu mengeringkannya), jelasnya.
Baca Juga: Ternyata Polip Hidung Bisa Menjadi Penyebab Hidung Tersumbat, Studi
Baca Juga: Healthy Move, Lakukan Olahraga Jenis Ini Untuk Menghambat Penuaan
Mesin kabut hangat dan kabut dingin sama-sama efektif untuk meningkatkan tingkat kelembapan dan mengurangi hidung tersumbat.
Source | : | WebMD,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar