6. Sayuran tertentu
Memang benar bahwa anak kita harus makan sayuran untuk memberikan nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan tubuh mereka. Namun, di antara makanan yang tidak boleh diberikan kepada bayi termasuk sayuran seperti bayam, rumput laut, asparagus dan sayur lainnya yang mengandung nitrat tinggi.
Nitrat konsentrasi tinggi dapat menyebabkan methemoglobinemia, suatu kondisi yang ditandai dengan perubahan warna kebiruan pada kulit. Ini mempengaruhi selaput lendir dan mengurangi jumlah oksigen dalam aliran darah.
Baca Juga: Healthy Move, Memilih Outfit Yoga, Kenyamanan Bergerak Jadi Nomer Satu
Baca Juga: Manfaat Habbatusauda, Obat Segala Penyakit Menurut Rassulullah SAW
7. Minuman berkafein
Beberapa orangtua tidak menyadari betapa berbahayanya memberikan minuman berkafein kepada bayi, jadi kami menambahkannya ke daftar.
Kopi, soda, dan teh dapat mengandung sejumlah besar kafein dan zat tambahan lain yang akan menekan penyerapan zat besi dan kalsium.
Mereka juga secara langsung bertanggung jawab atas stimulasi berlebihan pada sistem saraf bayi.
8. Kacang dan makanan ringan kemasan
Orangtua tidak boleh memberikan kacang kepada bayi di bawah satu tahun karena dapat menyebabkan bahaya tersedak. Produk-produk ini dapat ditambahkan ke makanan anak setelah mereka berusia lima tahun atau lebih dan hanya di bawah pengawasan.
Baca Juga: Ini 5 Pengobatan Rumahan Alami Untuk Mengatasi Gatal di Vagina
Juga bukan ide yang baik untuk membiarkan mereka makan hal-hal seperti keripik kentang, makanan yang dipanggang, dan produk komersial lainnya.
Ini biasanya mengandung banyak gula atau garam dan bahan tambahan lain yang dapat membahayakan kesehatan bayi.
Sangat penting bagi kita untuk mengontrol makanan yang kita berikan kepada anakketika mereka masih sangat muda dengan hati-hati.
Ketika orangtua mulai menambahkan makanan padat ke dalam makanan MPASI bayi, orangtua harus menyadari efeknya terhadap kesehatan anaknya. (*)
Source | : | nakita.grid.id,American Academy of Pediatric,Baby Center |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar