GridHEALTH.id - Para ilmuwan menemukan mumi terbaik di dunia yang terlihat masih nampak hidup dan utuh meskipun sudah berusia 500 tahun lebih.
Penemuan ini tidak sedikit membuat banyak para ilmuwan menjadi terkejut karena kekaguman pada hasil mumifikasi ini.
Proses mumifikasi ini dianggap menjadi penemuan yang menarik di tengah kondisi zaman kuno.
Ditemukan di perbatasan Chili dan Argentina oleh para ilmuwan pada tahun 1999, mumi ini adalah mumi seorang gadis bernama Llullaillaco Maiden yang menjadi salah satu dari tiga anak Inca yang dijadikan korban persembahan sebuah ritual.
Hasil penelitian menunjukkan penemuan mumi gadis ini menjadi bukti masa lalu periode Inca yang penuh kekerasan.
Sejarah Gadis Llullaillaco Dimumifikasi
Kisah gadis bernama Llullaillaco Maiden yang harus dikorbankan untuk mumifikasi adalah sebuah kisah nyata yang mungkin pada saat ini kisah hidupnya sudah mulai hilang dimakan waktu.
Satu yang pasti adalah gadis itu melalui mumifikasi pada saat dirinya berusia antara 11-13 tahun ketika harus dikorbankan.
Selain Llullaillaco Maiden, dua saudaranya (laki-laki dan perempuan, sekitar 4-5 tahun) pun mengalami nasib yang sama dan kini mumi dari ketiga saudara ini telah dipajang di sebuah museum di Salta, Argentina.
Inca sendiri merupakan pemegang kekaisaran tertinggi pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16, suku Inca ini muncul di Pegunungan Andes, sekarang dikenal dengan Peru dan saat itu menjadi salah satu kerajaan pra-Kolombia yang paling terkenal di Amerika.
Peneliti dan ilmuwan percaya, Llullaillaco Maiden harus mengalami mumifikasi karena gadis ini menjadi gadis pilihan.
Baca Juga: Ternyata Dengan Daun Nangka, 6 Masalah Kesehatan Ini Dapat Terselesaikan
Ritual Mumifikasi Cegah Bencana Alam
Ritual ini dikenal dengan nama capacocha atau qhapaq hucha sebagai ritual yang telah dijalankan oleh suku Inca untuk mencegah bencana alam.
Selain cegah bencana alam, pengorbanan anak hingga ritual mumifikasi sebagai dokumentasi dan tanda tonggak penting dalam kehidupan seorang kepala suku.
Tujuannya adalah ingin menunjukkan bahwa Inca telah mengirimkan sosok yang terbaik dari mereka untuk dikirimkan kepada para dewa.
Pengorbanan anak menjadi hal umum bagi sebagian suku, antara lain suku Inca, Maya, Olmec, Aztec, dan budaya Teotihuacan dengan alasan ritual yang beragam.
Namun pada umumnya, ritual pengorbanan anak hingga dimumifikasi bertujuan untuk menghubungkan dengan para dewa.
Hasil Tes Mumifikasi pada Gadis Llullaillaco
Ilmuwan yang menemukan mumi dari gadis Llullaillaco Maiden ini telah melakukan uji tes dari berbagai bagian tubuhnya untuk mengetahui lebih banyak tentang gadis ini dan zamannya.
Dari hasil uji rambut, diketahui makanan dan minuman apa yang dikonsumsi oleh gadis tersebut, hasilnya gadis ini dipercaya sudah meninggal setahun sebelum proses mumifikasi.
Sebelum meninggal, gadis ini nampaknya lebih banyak mengkonsumsi jagung, daging llama, daun koka dan alkohol.
Uniknya, pembunuhan terhadap Llullaillaco Maiden dilakukan dengan cukup damai tanpa adanya kekerasan dan kekejaman.
Baca Juga: Orang yang Lahir Sebelum Tahun 1980 Terproteksi dari Cacar Monyet, Menkes: Sudah Ada Antibodi
Kondisi ini terlihat dari kedamaian yang ada pada ekspresi wajahnya.
Teori lainnya menyebutkan proses mumifikasi dengan cara konsumsi alkohol dan obat-obatan adalah cara untuk membuat seseorang mati rasa pada kehidupannya.
Proses Mumifikasi
Jika melihat dari proses mumifikasi yang dilakukan pada masa kekuasaan Inca, para ilmuwan menyebut tubuh yang akan diawetkan akan diolesi obat-obatan dan alkohol sebelum dibunuh.
Teknik ini berbeda-beda dari setiap budaya dan suku dalam melakukan proses mumifikasi.
Bagi orang-orang Mesir Kuno, proses mumifikasi adalah proses perawatan atau pembalsaman jenazah.
Mumifikasi sendiri banyak digunakan di zaman Mesir Kuno dan menurut orang Mesir Kuno, proses ini adalah seni yang sakral.
Meskipun hanya ada sedikit bukti tertulis mengenai proses mumifikasi jenazah dari Mesir Kuno.
Sehingga para ilmuwan percaya, tata cara proses mumifikasi ini kemungkinan besar diteruskan secara lisan.
Uniknya mumifikasi ini biasa dilakukan oleh seluruh orang-orang Mesir Kuno, termasuk memumifikasikan anggota keluarganya, baik dikalangan para petinggi kekaisaran maupun orang biasa.
Bagi orang dengan kemampuan biasa, orang Mesir Kuno akan melakukan proses mumifikasi dengan cara yang lebih sederhana.
Baca Juga: Indovac Pilihan Nama dari Jokowi Untuk Vaksin Covid-19 Buatan BUMN, Siap Edar September 2022
Source | : | Historia.id,allthatinteresting.com,Grid Kids |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar