GridHEALTH.id – Adanya benjolan menjadi gejala awal kanker payudara yang paling sering disadari oleh pengidapnya.
Melansir Mayo Clinic, benjolan yang di payudara merupakan pertumbuhan jaringan yang berkembang di dalam payudara.
Dalam kebanyakan kasus, benjolan di payudara memang bukan disebabkan oleh kanker payudara. Namun, tidak ada salahnya untuk berhati-hati.
Jenis benjolan kanker payudara
Umumnya benjolan di payudara yang merupakan tanda-tanda penyakit kanker memiliki ciri khasnya tersendiri, sehingga bisa dibedakan.
Melansir laman American Cancer Society, benjolan kanker payudara akan terasa seperti berikut ini.
1. Ketika disentuh, benjolan tidak menimbulkan rasa sakit
2. Benjolan kanker payudara mempunyai tekstur yang keras
3. Saat tersentuh, pinggirannya terasa tidak rata atau beraturan
4. Benjolan tidak mudah untuk digeser pakai jari
5. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, ukuran benjolan bertambah besar
Baca Juga: 5 Gaya Hidup Mencegah Kanker Payudara, Jangan Sampai Menyesal
6. Biasanya ada di bagian atas payudara
Akan tetapi, benjolan kanker payudara ada juga yang terasa lembek, bentuknya benar-benar bulat sempurna, atau bahkan terasa nyeri.
Gejala kanker payudara yang lain
Untuk mengetahui apakah benjolan di payudara merupakan tanda awal kanker, perhatikan juga kondisi yang lainnya. Misalnya kulit payudara yang teksturnya mirip jeruk, dan puting masuk ke dalam, kulit puting mengelupas dan kemerahan.
Selain itu, kanker payudara juga ditandai dengan keluarnya cairan dari puting susu yang bukan merupakan ASI dan pembengkakan kelenjar getah bening yang terjadi di lengan atau dekat tulang selangka.
Lakukan SADARI
Deteksi benjolan kanker payudara dapat dilakukan melalui pemeriksaan di rumah sakit atau secara mandiri di rumah melalui metode SADARI.
Mengutip laman p2ptm.kemkes.go.id, SADARI baiknya dilakukan setiap 7-10 hari setelah menstruasi. Adapun cara-caranya adalah dengan berikut ini.
* Berdiri di depan cermin dan lihat apakah ada perubahan pada bentuk serta kulit payudara, seperti membengkak atau mengelupas.
* Kemudian, angkat kedua lengan ke atas dengan posisi siku ditekuk dan letakkan di belakang kepala. Perhatikan dengan baik-baik bentuk dan ukuran payudara.
*Selanjutnya, letakkan tangan di pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan kencangkan otot dada.
Baca Juga: 3 Penyebab Payudara Sebelah Kanan Lebih Besar, Kapan Perlu Khawatir?
* Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk, sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Gunakan ujung jari kanan untuk meraba dan tekan payudara perlahan dengan gerakan atas bawah, membentuk lingkaran, dan lurus dari tepi ke puting.
* Cubit kedua puting dan lihat, apakah keluar cairan.
*Jika dilakukan dalam posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas dan lakukan cara yang sama seperti saat berdiri.
Mencari benjolan kanker payudara dengan metode SADARI, dilakukan setelah menstruasi karena ketika sedang haid hormon tubuh sedang meningkat sehingga akan muncul benjolan, payudara pun juga lebih mengencang.
Oleh karena itu, teknik untuk mencari benjolan di payudara baiknya dilakukan setelah haid dan bila mengalami gejala-gejala kanker payudara, segera konsultasikan dengan dokter. (*)
Baca Juga: Mengenal Anatomi dan 17 Kondisi Payudara Bila Terserang Penyakit
Source | : | Mayo Clinic,American Cancer Society,p2ptm.kemkes.go.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar