- Anak usia 0-4 tahun sebanyak 274 orang
- Anak usia 5-14 tahun sebanyak 173 orang
- Anak usia 15-19 tahun sebanyak 741 orang
Pelecehan Seksual, Pemerkosaan, dan HIV
Menanggapi maraknya pelecehan seksual dan pemerkosaan pada anak dan kemungkinan tertular HIV, dr Endah Citraresmi, SpA(K) mengatakan tidak menutup kemungkinan jika ini terjadi, "Pasti ada (kasus anak tertular HIV dari pemerkosaan), karena betul, jika yang melakukan pelecehannya atau pemerkosaannya adalah penderita HIV, bisa banget menular."
Dalam kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual pada anak, maka biasanya akan ada pemeriksaan lengkap untuk sekaligus dites terkait kemungkinan tertularnya HIV.
"Jadi gini, pelecehan seksual itu yang biasanya kita (dokter) kerjakan kalau ada pemerkosaan anak, itu biasanya ada paketnya ya untuk melakukan skrining HIV," lanjut dr Endah Citraresmi, SpA(K) selaku Ketua Satgas HIV IDAI dalam acara Media Group Interview terkait HIV pada Anak pada Jumat (02/09/2022).
"Semua tindakan pemerkosaan itu, terutama pada anak dan remaja selalu ada skrining dan pencegahan HIV," kata dr Endah Citraresmi, SpA(K) melanjutkan terkait cara mendeteksi anak dengan HIV dari kasus pemerkosaan.
Penanganan Anak Terdampak HIV di Indonesia
Anak yang terdeteksi positif HIV, termasuk dari hasil korban pemerkosaan akan mendapatkan pemantauan dari dokter hingga dirinya dewasa, sehingga harapan hidup anak dengan HIV tetap tinggi.
HIV pada anak dapat ditangani dengan baik, jika manajemen penyakit yang dilakukan benar, seperti selalu minum obat ARV setiap hari, tidak lupa untuk kontrol, dan melengkapi semua imunisasi yang diperlukan. (*)
Source | : | Tribun Jateng,Media Group Interview dengan Satgas HIV IDAI |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar