GridHEALTH.id - Perlu diwaspadai, begini penanganan yang tepat saat terkena gas air mata.
Baru-baru ini, dunia sepak tengah mengalami duka yang mendalam.
Pada Sabtu (1/10/2022), laga Arema FC vs Persebaya ini justru diwarnai dengan kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Bahkan, kejadian ini justru menelan nyawa hingga ratusan orang.
Menurut update terbaru dari Tribunnews.com, sebanyak 125 korban jiwa meninggal dunia dalam laga Arema FC vs Persebaya tersebut.
Dalam kepulan gas air mata, ratusan nyawa manusia hilang dan menjadi sejarah mengenaskan di dunia sepak bola Indonesia saat ini.
Kabarnya, gas air mata ini menjadi salah satu pemicu adanya kepanikan dari para penonton.
Tak sedikit orang yang berusaha ingin melarikan diri saat gas air mata diluncurkan tersebut.
Melansir dari sehatq.com, gas air mata ini sering digunakan oleh aparat penegak hukum dalam mengendalikan kerusuhan atau membubarkan kerumunan.
Berdasarkan kandungannya ternyata ada tiga jenis yang biasa digunakan.
Inilah beberapa jenis gas air mata yang biasa digunakan:
Baca Juga: Tragedi Sepak Bola Indonesia, Berawal dari Gas Air Mata, 7 Dampak Buruk Kesehatan dari Gas Air Mata
Chloroacetophenone (CN)
CN merupakan gas air mata yang paling beracun.
Bila konsentrasinya tinggi, gas air mata ini bahkan bisa memicu kerusakan lapisan mata.
Chlorobenzylidene malononitrile (CS)
CS adalah gas air mata yang 10 kali lipat lebih ampuh dibandingkan CN, tetapi lebih tidak beracun.
Dibenzoxazepine (CR)
Jenis CR adalah gas air mata paling ampuh.
Namun bahan kimianya sangat stabil dan sifat beracunnya paling rendah.
Gas air mata ini memiliki efek yang bisa memicu mata berair.
Sementara iritan berarti gas dapat mengiritasi selaput lendir pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Meski bersifat tidak mematikan, beberapa kandungan dalam gas air mata bisa beracun.
Baca Juga: Dibandrol Jutaan, Inhalasi Gas Hidrogen Fontaine yang Tengah Viral Terbukti Sembuhkan Penyakit?
Maka dari itu, ada beberapa penanganan pertama saat terkena gas air mata.
1. Menjauh dari titik lokasi
Cara mengatasi efek gas air mata yang perlu Anda lakukan pertama kali adalah menjauh dari titik pelepasan gas air mata.
Jika Anda berada di luar ruangan, hindarilah asap gas yang mengepul.
2. Bilas air mata dengan air bersih
Segera bersihkan mata dengan air bersih setidaknya selama 15 menit.
Khusus bagi pengguna lensa kontak, lepaskan lensa kontak dan jangan memakainya lagi.
3. Menggunakan masker dan perlengkapan lain
Jika Anda tidak memiliki kacamata khusus pelindung bahan kimia atau masker gas, Anda dapat menghirup udara di dalam pakaian Anda.
Namun, jangan lakukan langkah tersebut apabila pakaian Anda sudah terkontaminasi partikel gas air mata.
4. Lepaskan pakaian
Baca Juga: 5 Titik Pijat Akupresur Untuk Atasi Gas dan Kembung di Perut
Cara mengatasi efek gas air mata yang selanjutnya adalah dengan melepaskan pakaian yang sudah terkontaminasi gas air mata.
Pasalnya, gas yang menempel pada baju Anda bisa menambah iritasi bila terhirup ketika pakaian dilepaskan.
5. Membasuh wajah
Ketika sudah berada di tempat yang aman, Anda bisa membasuh wajah dan kulit dengan air bersih.
Apabila tersedia sabun, gunakan untuk membersihkan wajah dan kulit dari partikel gas air mata yang masih menempel.(*)
Baca Juga: Jet Taylor Swift Disebut Menjadi Peyumbang Emisi Gas Terbesar di Bumi
Source | : | Tribunnews.com,Sehatq.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar