GridHEALTH.id - Ternyata kepribadian ambang yang dialami Ariel Tatum jadi masalah penting.
Beberapa tahun silam, Ariel Tatum memang jarang muncul di layar kaca.
Perempuan 26 tahun ini mengaku jika dirinya memiliki masalah kesehatan yang sedang diatasinya.
Aktris sekaligus model iklan itu ternyata mengidap Borderline Personality Disorder atau biasa disebut kepribadian ambang.
Kondisi itu diketahui Ariel saat untuk pertama kalinya ia mengunjungi psikolog di usia 13 tahun.
Hal itu diungkap Ariel belum lama ini saat ngobrol bersama Boy William di kediamannya.
"Gue sadar ada yang gak bener di diri gue itu waktu umur 13 tahun," ucap Ariel seperti dikutip Grid.ID dari tayangan BARENG BOY di kanal YouTube Trans7 Official, Selasa (3/12/2019).
"Dari umur 13 tahun itu gue nabung uang jajan sendiri buat cari psikolog. Beberapa psikolog lah ya," jelasnya.
Diakui Ariel, selama hampir tiga tahun ia menjalani pengobatan dengan psikolog sendirian.
Baru di usia 16 tahun ia memberanikan diri untuk mengungkapnya pada keluarga.
Lalu, apakah yang sebenarnya terjadi pada kepribadian ambang ini?
Borderline Personality Disorder
Gangguan Kepribadian Ambang (Borderline Personality Disorder / BPD) sering sekali disebut sebagai suatu bentuk gangguan kepribadian yang berada di perbatasan antara gangguan neurotik dan psikotik.
BPD ini tandai oleh ketidakseimbangan emosi yang sangat nyata, gangguan perilaku dan mempunyai pandangan citra diri yang negatif.
Biasanya berakhir pada suatu tindakan impulsif dan terganggunya hubungan interpersonal dengan orang-orang di sekitarnya.
Ketika kontrol atas emosional pada pikiran hilang, kondisi ini akan meningkatkan impulsivitas dan memengaruhi perasaan seseorang tentang diri mereka sendiri.
Selain itu, pengidap gangguan kepribadian ambang juga kerap mengalami perubahan suasana hati yang intens dan fluktuatif.
Gejala Gangguan Kepribadian Ambang (BPD) biasanya mulai terlihat pada masa remaja, namun pada banyak kasus dapat juga muncul pada masa kanak-kanak.
Maka dari itu, kenalilah gejala kepribadian ambang yang penting diperhatikan.
1. Upaya untuk menghindari pengabaian yang nyata atau yang dirasakan, seperti terjun lebih dulu ke dalam hubungan atau mengakhirinya dengan cepat.
2. Perilaku impulsif dan sering berbahaya, seperti menghabiskan uang, hubungan seks tidak aman, penyalahgunaan zat, mengemudi dengan sembrono, dan pesta makan.
3. Pola hubungan yang intens dan tidak stabil dengan keluarga, teman, dan orang yang dicintai.
4. Citra diri atau perasaan diri yang terdistorsi dan tidak stabil.
Baca Juga: Luka Akibat Percobaan Bunuh Diri Tak Ditanggung BPJS, Kemenkes Soroti Hal Ini
5. Kecenderungan melukai diri sendiri.
6. Perubahan suasana hati yang cepat.
7. Memiliki perasaan kosong yang kronis, merasakan kemarahan ekstrem, dan kerap merasa tidak terhubung dengan diri sendiri.
Seorang penderita BPD biasanya mengunjungi psikiater dengan keluhan utama kesulitan mengontrol emosi, seringnya timbul ide bunuh diri dan perilaku menyakiti diri sendiri.(*)
Baca Juga: Healthy Move, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Kita Rajin Push-Up Setiap Hari
Source | : | mayapadahospital.com,Bakai.uma.ac.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar