"Memang yang menjadi concern untuk kami adalah bahwa ini membutuhkan perawatan yang panjang dan anaknya mengalami sakit yang cukup berat, angka kematiannya juga tinggi, mungkin 30-40%. Untuk menurunkan itu menurut pengamatan kami, anak-anak ini harus dibawa lebih cepat," kata dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) selaku Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dalam penjelasannya.
Menurutnya, angka kematian menjadi tinggi karena pasien yang datang sudah dalam kondisi berat.
"Karena itulah kami ingin menyampaikan ini ke masyarakat agar bisa dibawa lebih cepat, jangan ditunggu kalau sudah mulai ada penurunan jumlah urin, maka harus segera dibawa, kami melihat bahwa pasien-pasien yang lebih dini (dibawa) itu tingkat berat penyakitnya lebih ringan," imbau dr. Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) kepada para orangtua.
Dalam acara konferensi pers virtual, Kamis (27/10), juru Bicara Kemenkes Mohamad Syahril mengatakan ada 10 gejala awal AKI pada anak yang harus orangtua ketahui.
10 gejala awal gagal ginjal akut tersebut; demam, kurang nafsu makan, lemas, mual, muntah, gangguan pernapasan, diare, nyeri bagian perut, dehidrasi, dan perdarahan.
Baca Juga: Inilah yang Dimaksud Gejala Anuria dan Oliguria pada Pasien Gagal Ginjal Akut
"Jika ada gejala, cepat berkonsultasi ke tenaga kesehatan dan dokter untuk tidak masuk ke stadium 3 dan mencegah kematian," ujar Syahril dalam konferensi pers virtual, Kamis (27/10).
Dari data Kemenkes, mayoritas atau lebih dari 80% dari pasien gangguan ginjal menunjukkan gejala demam. Sementara itu, sekitar 50% pasien memiliki gejala awal kurang nafsu makan, lemas, mual, muntah, dan gangguan pernapasan.
Selain itu, sebanyak 143 atau 53% pasien yang datang ke rumah sakit tidak mengeluarkan urin sama sekali atau anuria.
Dengan kata lain, pasien tersebut kerusakan ginjal pada pasien telah berat atau masuk pada stadium 3.
"Kita harus berhati-hati di gejala awal atau 1-5 hari pertama karena ini akut dan progresif," kata Syahril.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kapalan di Kaki Sampai Bolong dengan Mudah dan Aman
Syahril mendata mayoritas atau 61% pasien gangguan ginjal akut yang kini dirawat telah masuk pada stadium 3. Sementara itu, pasien yang ada dalam stadium 1 sebanyak 1% dan stadium 2 hanya 7%.
Syahril mencatat pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi pengurangan frekuensi pengeluaran dan volume urin atau oliguria mencapai 58 orang atau 22%. Sementara itu, pasien yang tiba dengan tidak menunjukkan gejala adalah 68 orang atau 25%.
Adapun penyebab AKI menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny. K. Lukito menyatakan, sumber penyakit gangguan ginjal akut tidak hanya karena konsumsi sebagian obat sirop.
Meski demikian, BPOM juga akan meneliti semua potensi penyebab gangguan ginjal akut(*)
Baca Juga: Rekomendasi 5 Obat Biduran di Apotek, Atasi Keluhan Gatal-gatal
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar