GridHEALTH.id - Pentingnya orangtua dalam memberi perhatian pada kesehatan mental anak, seperti yang dilakukan Mona Ratuliu dan Indra Brasco.
Kabar mengejutkan datang dari Mima Shafa putri sulung pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco.
Mendadak, Mima Shafa membongkar pengakuan soal dirinya di media sosial Instagram pribadinya.
Diketahui dari Bangkapos, Mima Shafa memberikan pengakuan jika dirinya sempat mengalami penyakit gangguan kesehatan mental yakni depresi.
Hal itu bahkan membuatnya hingga dilarikan ke rumah sakit.
Putri pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco ini mengaku pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Sebagai ibu, Mona Ratuliu tak mau melihat anaknya terus terpuruk.
Pada unggahan di Instagram, terlihat Mona memberikan pesan menyentuh untuk orangtua yang memiliki anak sedang depresi.
Dalam foto, istri Indra Brasco itu tampak mencium pipi sang anak.
Mona Ratuliu pun mengungkapkan pentingnya peran orangtua saat sang anak mengalami depresi.
"Jangan abaikan perasaan anak kita, depresi itu nyata dan nggak hanya terjadi sama orang yang beban masalahnya berat saja," tulis Mona Ratuliu dikutip TribunStyle.com dari Instagram, Senin (15/8/2022).
Baca Juga: Pasien Covid-19 Diduga Depresi Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 2 Rumah Sakit di Kalimantan
Kemudian, Mona menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya depresi.
"Ada faktor genetik dan biologi yang bisa mempengaruhi juga," sambungnya.
"Bisa jadi ada trigger (pemicu), riwayat keluarga, gangguan hormon, masalah biologi, dan gangguan kimia otak," lanjutnya.
"Kadang-kadang ini adalah perjalanan seumur hidup, jangan lelah untuk rutin ke psikolog dan psikiater," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Mona berharap banyak keluarga yang tetap memberikan dukungan meski sang anak sedang mengalami kondisi depresi.
Penyakit depresi bisa menimpa berbagai usia, tidak hanya untuk orangtua, anak-anak pun bisa mengalami depresi.
Depresi pada anak memiliki faktor yang berkaitan erat dengan orang tua.
Berdasarkan database Secure Anonymized Information Linkage (SAIL), anak-anak yang lahir pada tahun 1987-2018 memiliki catatan medis jangka panjang terkait gangguan mental.
Risiko terbesar anak dari orang tua yang mengalami depresi adalah ikut mengalami depresi dan tidak mampu mencapai pencapaian akademis.
Studi menunjukkan bahwa anak perempuan lebih rentan mengalami depresi dibandingkan laki-laki.
Hal ini tentunya menjadi pelajaran besar orangtua pada mental anak, inilah beberapa cara mengatasi depresi berat pada sang buah hati.
1. Memberikan dukungan dengan penuh kasih sayang
Meskipun anak mendapat dukungan dari teman, namun kunci kesehatan mental berawal dari rumah.
Maka, orang tua diharapkan secara konsisten memberikan dukungan, mengutamakan memahami sikap anak dibandingkan mengoreksi, dan menegur dengan kasih sayang.
2. Mengajarkan anak kemampuan sosian dan emosional
Emosi yang belum stabil membuat kondisi ini bisa mengganggu kesehatan mentalnya.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengajarkan anak mengenai mindfulness atau teknik relaksasi yang dapat membantunya meregulasi emosi.
3. Membangun hubungan positif
Membangun hubungan positif dimulai dari rumah antara orang tua dan anak.
Selanjutnya, pastikan anak berada pada lingkungan baik dengan teman yang mendukung.
Memiliki hubungan yang sehat akan memudahkannya mengatasi berbagai rasa cemas, takut, dan khawatir.
4. Meluangkan waktu dengan anak
Baca Juga: Waspada Ancaman Depresi di Usia Menopause, Hubungan Baik dengan Pasangan Dapat Mencegah Stres
Rutin berkomunikasi dan terbuka satu sama lain akan membuatnya terbuka akan emosi yang sedang dihadapi.
Orangtua pun akan dengan mudah mendeteksi dini jika ada perbedaan sikap pada anak.
5. Memenuhi kebutuhan dasar anak
Mulailah menerapkan gaya hidup sehat pada seluruh anggota keluarga.
Dimulai dari rutin mengonsumsi sayur, buah, susu, maupun multivitamin.
Ajaklah keluarga untuk olahraga bersama supaya tubuh tetap bugar, pikiran bahagia, dan hubungan satu sama lain semakin erat.
6. Memastikan lingkungan sekolah mendukung
Selain rumah, anak menghabiskan sebagian harinya di sekolah.
Maka, pastikan teman dan guru menjadi pendukung dalam menjaga kesehatan psikis.
Tidak hanya itu, sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah juga perlu menjadi perhatian.
Semakin dini gejala depresi pada anak dikenali dan didiagnosis, maka penanganan bisa dilakukan dengan semakin mudah.(*)
Source | : | grid.id,Halodoc.com,Farmaku.com,Ciputra Hospital |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar