Stadium III - Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat
Stadium IV - Kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh
Dalam laman CDC disebutkan ada empat cara mendeteksi kanker usus yang bisa dilakukan, yaitu:
Baca Juga: Rajin Konsumsi Jagung Bisa Cegah Kanker Usus, Begini Cara Mengolahnya!
Tes feses ini memiliki beragam jenis cara untuk mendeteksinya, yaitu:
- Tes darah okultisme tinja berbasis guaiac (gFOBT), alat ini menggunakan guaiac kimia untuk mendeteksi darah di tinjanya, caranya dengan menggunakan stik dan mengambil sedikit contoh tinja.
- Fecal immunochemical test (FIT), menggunakan antibody untuk mendeteksi darah dalam tinja, dilakukan setahun sekali dengan cara yang sama seperti gFOBT.
- Tes FIT-DNA, tes ini menggabungkan FIT dengan tes yang mendeteksi perubahan DNA di dalam tinja, dengan cara pemeriksaan DNA dan adanya darah. Biasanya setiap tiga tahun sekali.
Dokter akan memasukkan selang pendek, tipis, fleksibel ke dalam rektum, lalu dokter akan memeriksa polip atau kanker di dalam rektum dan sepertiga bagian bawah usus besar.
Cara mendeteksi kanker usus yang lain adalah kolonoskopi, yang mirip dengan sigmoidoskopi fleksibel, yaitu menggunakan selang yang lebih panjang, tipis, dan fleksibel untuk menemukan dan mengangkat sebagian besar polip yang tumbuh di dalam usus.
Kolonoskopi juga digunakan sebagai tes lanjutan jika sesuatu yang tidak biasa ditemukan selama salah satu tes skrining lainnya.
Baca Juga: Segera Obati Asam Urat Supaya Terhindar dari 5 Komplikasi yang Menyeramkan Ini
Source | : | CDC,cancer.gov,Bowelcanceruk.org.uk |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar