GridHEALTH.id – Kanker usus dapat dikenali selain dari tanda dan gejala yang ditimbulkan, juga bisa dengan mendeteksi kanker usus melalui tingkatan stadium.
Untuk mengetahui tingkatan stadium dari kanker ini secara pasti, maka dapat dilakukan dengan berbagai jenis tes.
Tes mendeteksi kanker usus ini ada beragam pilihannya, kenali juga kondisi yang perlu dipikirkan saat akan memilih tes untuk mendeteksi kanker usus dalam ulasan berikut ini.
Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker usus juga memiliki tingkatan stadium.
Tingkatan stadium pada kanker memberikan gambaran terkait deskripsi ukurannya, lokasi letaknya, dan apakah telah menyebar.
Baca Juga: Penyebab Mata Perih dan Terasa Panas, Ini Pilihan Obat untuk Mengatasinya
Dengan demikian, saat mengetahui stadiumnya, membantu dokter memutuskan pengobatan terbaik.
Ada beberapa versi untuk memetakan tingkat keparahan kanker ini.
Secara umum dibagi menjadi berikut:
Stadium I - Kanker belum menyebar ke luar dinding usus
Stadium II - Kanker telah tumbuh ke dalam atau melalui lapisan luar dinding usus
Baca Juga: Pasca Operasi Usus Buntu Dianjurkan Rutin Mengonsumsi 5 Buah Ini
Stadium III - Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat
Stadium IV - Kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh
Dalam laman CDC disebutkan ada empat cara mendeteksi kanker usus yang bisa dilakukan, yaitu:
Baca Juga: Rajin Konsumsi Jagung Bisa Cegah Kanker Usus, Begini Cara Mengolahnya!
Tes feses ini memiliki beragam jenis cara untuk mendeteksinya, yaitu:
- Tes darah okultisme tinja berbasis guaiac (gFOBT), alat ini menggunakan guaiac kimia untuk mendeteksi darah di tinjanya, caranya dengan menggunakan stik dan mengambil sedikit contoh tinja.
- Fecal immunochemical test (FIT), menggunakan antibody untuk mendeteksi darah dalam tinja, dilakukan setahun sekali dengan cara yang sama seperti gFOBT.
- Tes FIT-DNA, tes ini menggabungkan FIT dengan tes yang mendeteksi perubahan DNA di dalam tinja, dengan cara pemeriksaan DNA dan adanya darah. Biasanya setiap tiga tahun sekali.
Dokter akan memasukkan selang pendek, tipis, fleksibel ke dalam rektum, lalu dokter akan memeriksa polip atau kanker di dalam rektum dan sepertiga bagian bawah usus besar.
Cara mendeteksi kanker usus yang lain adalah kolonoskopi, yang mirip dengan sigmoidoskopi fleksibel, yaitu menggunakan selang yang lebih panjang, tipis, dan fleksibel untuk menemukan dan mengangkat sebagian besar polip yang tumbuh di dalam usus.
Kolonoskopi juga digunakan sebagai tes lanjutan jika sesuatu yang tidak biasa ditemukan selama salah satu tes skrining lainnya.
Baca Juga: Segera Obati Asam Urat Supaya Terhindar dari 5 Komplikasi yang Menyeramkan Ini
CT Kolonografi adalah kolonoskopi virtual, menggunakan sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar seluruh bagian usus, lalu ditampilkan di layar komputer untuk dianalisis oleh dokter.
Keputusan seseorang tentang tes mana yang harus dilakukan akan bergantung pada:
- Usia seseorang disertai dengan riwayat medis, keluarga, dan kesehatan secara umum
- Potensi bahaya dari tes dan perawatan tindak lanjut yang diperlukan setelah tes
- Persiapan yang diperlukan dan biaya tes (*)
Baca Juga: Gejala Kanker Usus, Benarkah Ditandai Adanya Benjolan Keras di Perut?
Source | : | CDC,cancer.gov,Bowelcanceruk.org.uk |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar