GridHEALTH.id – Jantung adalah organ vital yang perlu dijaga kesehatannya, untuk mengetahui tingkat kesehatan dan kebugaran, dapat diukur dari denyut nadi, yang merupakan indikator penting.
Maka, kenali cara mengukur denyut nadi berikut ini, agar mengetahui detak jantung normal seseorang, sehingga kita bisa tahu gambaran kondisi jantung kita.
Bahkan bisa menjadi deteksi awal risiko gangguan jantung.
Cleveland Clinic mendefinisikan detak jantung adalah berapa kali jantung berdetak dalam satu menit, yang bisa menjadi indikator penting kesehatan secara keseluruhan.
Sehingga seseorag seharusnya tetap dalam detak jantung normal, tidak boleh terlalu cepat atau terlalu terlambat.
Untuk diketahui, tubuh secara otomatis mengontrol detak jantung agar sesuai dengan apa pun yang dilakukan atau apa pun yang terjadi di sekitar kita.
Nah, itulah mengapa detak jantung bisa menjadi lebih cepat saat seseorang aktif, ketakutan, atau bersemangat dan menjadi turun saat seseorang beristirahat, dalam kondisi tenang dan nyaman.
Pertanyaannya seperti apa detak jantung yang normal?
Berikut ini detak jantung normal sesuai usia yang perlu diketahui, berdasarkan National Institutes of Health yang dilansir oleh Forbes HEALTH:
- Bayi baru lahir sampai 1 bulan (70-190 bpm/ detak per menit)
- Bayi 1 bulan sampai 11 bulan (80-160 bpm)
- Anak 1 sampai 2 tahun (80-130 bpm)
- Anak 3 sampai 4 tahun (80-120 bpm)
- Anak 5 sampai 6 tahun (75-115 bpm)
- Anak 7 sampai 9 tahun (70-110 bpm)
- Anak 10 tahun ke atas, orang dewasa, sampai manula (60-100 bpm).
Pertanyaan selanjutnya bagaimana mengetahui detek jantung kita?
Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mengukur detak jantung seseorang, bisa dengan mesin tekanan darah, pelacak kebugaran digital, aplikasi ponsel cerdas, hingga secara manual.
Berikut ini cara mengukur detak jantung normal menurut Cleveland Clinic:
1. Temukan letak denyut nadi, tempat paling mudah biasanya di leher atau pergelangan tangan
2. Hitung jumlah detak jantung dengan menghitung jumlah denyut nadi dalam 60 detik
3. Jika merasa terlalu lama maka bisa dengan menghitung dalam waktu:
- 10 detik, lalu setelah 10 detik habis, kalikan angka yang dihitung dengan enam
- 15 detik, setelah 15 detik habis, kalikan angka yang dihitung dengan empat
- 30 detik, setelah 30 detik habis, kalikan angka yang dihitung dengan dua.
Jika seseorang menghitung dalam kondisi sedang beristirahat, maka itu adalah hasil dari detak jantung istirahat.
Bisa juga dilakukan selama atau segera setelah berolahraga untuk mengetahui detak jantung normal seseorang. (*)
Baca Juga: Jantung Sering Berdetak Kencang, Salah Satu Tanda Penyakit Jantung?
Source | : | Healthline,Cleveland Clinic,Forbes Health |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar