Gangguan jumlah tidur yang berlebihan dan selalu mengantuk di siang hari, gangguan ini dikenal sebagai narkolepsi yaitu tidak dapat menghindari untuk tidur, dan bisa terjadi pada setiap usia.
Gejala fisik: mengantuk yang hebat, gugup, depresi, harga diri rendah, immobilisasi tidak mampu bergerak waktu mula-mula bangun.
Gejala psikis: halusinasi visual atau audio (pendengaran).
Gangguan tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan yang tampak secara tiba-tiba selama tidur atau terjadi pada ambang terjaga dan tidur, sering muncul dalam bentuk mimpi yang menakutkanm.
Gejala fisik: jalan waktu tidur, bicara waktu tidur, mendadak duduk ditempat tidur.
Baca Juga: Resep Membuat Empon-empon untuk Lemah Sayhwat dan Tambah Stamina
Gejala psikis: penderita jarang mengingat kejadiannya.
Untuk diketahui, gangguan tidur yang sering dialami adalah Insomnia yang penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari akibat gaya hidup, masalah kenyamanan ruang kamar, hingga adanya gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik dan efek obat-obatan.
Menurut Scitech Daily, keparahan insomnia, susah tidur di malam hari atau sering terbangun, diklasifikasikan sebagai tidak pernah/kadang-kadang atau biasanya, sedangkan rasa kantuk di siang hari dikategorikan sebagai tidak pernah/jarang, kadang-kadang, atau sering.
Sebuah studi Biobank Inggris baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk, termasuk terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur, kantuk di siang hari, dan mendengkur, dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko glaukoma.
Seperti diketahui, glaukoma adalah suatu kondisi yang menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat diubah.
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Penyakit Ginjal Stadium Awal, Sebelum Terlambat
Source | : | Yankes.kemenkes.go.id-gangguan tidur |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar