Tekanan internal mata, faktor kunci dalam perkembangan glaukoma, meningkat saat seseorang berbaring dan saat hormon tidur keluar dari keteraturan, seperti yang terjadi pada insomnia, jelas para peneliti.
Depresi dan kecemasan, yang sering berjalan seiring dengan insomnia, juga dapat meningkatkan tekanan mata internal, kemungkinan karena produksi kortisol yang tidak teratur.
Demikian pula, episode oksigen seluler tingkat rendah yang berulang atau berkepanjangan, yang disebabkan oleh sleep apnea (tiba-tiba berhenti bernapas saat tidur, dapat menyebabkan kerusakan langsung pada saraf optik).
"Karena perilaku tidur dapat dimodifikasi, temuan ini menggarisbawahi perlunya intervensi tidur untuk individu yang berisiko tinggi glaukoma dan skrining oftalmologi potensial di antara individu dengan masalah tidur kronis untuk membantu mencegah glaukoma," paoar para peneliti menyimpulkan.
Gangguan tidur ini bisa diatasi apabila diketahui apa penyebab dari insomnia tersebut, berikut beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia ringan, menurut Kemenes:
Bisa dilakukan dengan yoga, mandi air hangat, mendengarkan musik, menonton drama atau aktivitas yang disukai.
Memudahkan tubuh beristirahat dalam waktu yang tidak berubah-ubah karena dapat memicu insomnia.
Mengubah atau mengatur kembali kamar agar tercipta suasana yang nyaman.
Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein sebelum tidur.
Insomnia dengan mudah juga bisa dilakukan dengan rutin melakukan aktivitas fisik / olahraga.
Terapi pijat bermanfaat bagi pengidap insomnia, karena bisa meningkatkan kualitas tidur di malam hari dan juga dapat mengurangi nyeri ditubuh, kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Perut Sering Terasa Sakit dan Suka Makan Daging Merah, Apakah Tanda Kanker Usus?
Sedangkan insomnia kronis bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan dan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.
Ingat insomnia sendiri bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya gejala dari beberapa penyakit yang diderita atau karena suatu permasalahan yang menimpa hidup.(*)
Baca Juga: Nyeri Sendi di Jari Tangan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Source | : | Yankes.kemenkes.go.id-gangguan tidur |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar