GridHEALTH.id - Didiagnosis mengidap kanker usus bukanlah akhir dari segalanya, meskipun bukan hal yang mudah untuk dilewati, namun saat ini sudah semakin berkembang jenis pengobatan kanker usus yang dapat digunakan.
Angka kematian pun diminimilasir sebisa mungkin, kenali berikut ini pengobatan kanker usus berdasarkan stadiumnya. Dapat dijadikan referensi untuk berkonsultasi dengan dokter.
Pada tahap awal mungkin sulit untuk bisa merasakan gejala, namun ada beberapa gejala yang bisa dijadikan sebagai tahap awal kewaspadaan.
Seperti perubahan kebiasaan buang air besar, ukuran dam warna tinja yang berubah, seperti usus tidak pernah kosong waaju sudah dikeluarkan, diare, konstipasi, kram dan nyeri perut yang konsisten.
Tanda kanker usus lainnya yang dapati dicermati adalah lelah, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan lainnya.
Baca Juga: 10 Obat Kanker Usus dari Bahan Alami, Ternyata Salah Satunya Bisa dengan Daun Seledri
Penyebab kanker usus adalah adanya pertumbuhan polip yang di dalamnya berisi sel kanker dan terus bertumbuh di luar kendali, jika dibiarkan maka dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Ada beberapa faktor risiko yang memicu seseorang lebih tinggi kemungkinan terkena kanker usus, seperti usia, riwayat keluarga dengan kanker kolorektal dan polip, riwayat pribadi adanya polip dan radang usus.
Sedangkan faktor risiko yang berkaitan dengan gaya hidup adalah merokok, obesitas, penyakit yang mendasari (diabetes, sindrom Lynch, penyakit Crohn), kurang olahraga, konsumsi daging merah berlebih, kurang sayur dan buah.
Pengobatan kanker usus akan disesuaikan oleh banyak faktor, mulai dari kesehatan secara umum si penderita, riwayat kesehatan sebelumnya, termasuk tingkat stadium kankernya.
Berikut ini jenis pengobatan kanker usus berdasarkan stadium, melansir dari American Cancer Society:
Baca Juga: Perbedaan Asam Urat dan Rematik, Beginilah Cara Mengobati Keduanya
Karakteristik kanker usus besar pada stadium ini adalah belum tumbuh melampaui lapisan dalam usus besar, sehingga operasi pengangkatan sel kanker menjadi satu-satunya upaya pengobatan yang diperlukan.
Selain dengan operasi, pengangkatan polip atau area lain yang terkena kanker usus juga bisa dilakukan dengan kolonoskop (eksisi lokal).
Jika kanker terlalu besar untuk diangkat dengan eksisi lokal, pengangkatan sebagian usus besar (kolektomi parsial) mungkin diperlukan.
Karakteristik sel kanker pada stadium ini adalah tumbuh sudah lebih ke dalam lapisan dinding usus besar, tetapi belum sampai menyebar ke luar dinding usus besar atau ke kelenjar getah bening di dekatnya.
Baca Juga: Perut Sering Terasa Sakit dan Suka Makan Daging Merah, Apakah Tanda Kanker Usus?
Ada dua jenis, jika sel kanker berada di dalam polip, maka pengobatan kanker usus yang bisa dilakukan adalah dengan operasi atau saat kolonoskopi, syaratnya tanpa ada sel kanker di tepi (pinggiran) polip.
Jika polip terlalu besar atau terdapat sel kanker hingga di bagian tepi polip, maka operasi lanjutan akan disarankan.
Sedangkan jika keberadaan kanker usus tidak di dalam polip, maka koletomi parsial bagian usus yang terkena kanker dan kelenjar getah bening di dekatnya diperlukan. Juga diperlukan perawatan pendukung lainnya.
Biasanya kanker usus stadium II lokasinya sudah mulai tumbuh di luar dinding usus dan jaringan terdekatnya, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening.
Dengan kondisi ini, pengobatan kanker usus yang umumnya dilakukan adalah koletomi parsial, termasuk pada bagian kelenjar getah bening di dekatnya.
Namun, biasanya pengobatan kanker usus stadium ini akan dilanjutkan untuk kemoterapi adjuvant (kemoterapi setelah operasi), apabila sel kanker dilihat memiliki risiko lebih tinggi untuk muncul kembali.
Baca Juga: 7 Cara Tradisional Menghilangkan Panu Membandel Tanpa Ada Bekas
Karakteristik stadium ini adalah sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya, tetapi belum ke bagian tubuh lain, maka pengobatan kanker usus untuk tahap ini adalah kolektomi parsial dan kemo adjuvant.
Akan tetapi dalam kasus lanjutan di mana kanker tidak dapat diselesaikan dengan dua jenis pengobatan itu, maka dapat dilakukan kemoterapi neoadjuvant, yang diberikan bersama dengan radiasi (kemoradiasi), untuk mengecilkan kanker, sehingga dapat diangkat dengan operasi.
Untuk kasus kanker stadium lanjut yang sudah dapat diangkat dengan operasi, namun ditemukan adanya sel kanker tersisa atau melekat pada organ terdekat, maka radiasi adjuvan juga bisa direkomendasikan.
Terapi radiasi dan atau kemo bisa juga menjadi pilihan untuk orang yang tidak cukup sehat bila menjalani operasi.
Pada stadium IV, maka kanker ini sudah menyebar dari usus ke organ dan jaringan yang jauh, paling sering ke hati, tetapi juga bisa menyebar ke paru-paru, otak, peritoneum (selaput rongga perut), kelenjar getah bening yang jauh.
Dengan kondisi ini, maka pembedahan saja tidak cukup, bila metastasis (penyebaran kanker) hanya ada beberapa area kecil di hati atau paru-paru, maka bisa dengan diangkat bersama kanker usus.
Kemoterapi juga bisa menjadi cara selanjutnya, khusus penyebaran di hati bisa juga digunakan infus arteri hepatik atau menghancurkannya dengan ablasi atau embolisasi.
Kemoterapi bisa dilakukan sebelum operasi (neoadjuvant chemo) untuk membuat sel kanker di tumor menyusut terlebih dahulu, lalu dilakukan operasi, dan setelah operasi bisa kembali dilakukan kemoterapi.
Sama seperti kanker lainnya, kanker usus juga memiliki risiko kekambuhan, yang terdiri dari dua karakteristik, pertama kekambuhan lokal yang artinya kanker muncul di lokasi sekitar usus.
Sehingga jenis pengobatan kanker usus biasanya dengan pembedahan yang diikuti dengan kemo.
Sedangkan karakteristik kedua adalah kekambuhan jauh, artinya kanker kembali di tempat yang jauh, tetap kemungkinan di hati yang muncul terlebih dahulu.
Baca Juga: Hindari Gangguan Mental, Jauhi Begadang alias Tidur Larut Malam
Jenis pengobatan kanker usus yang digunakan pun kurang lebih sama dengan pada stadium IV.
Bedanya, terapi bertarget dapat digunakan atau pada orang dengan kanker yang memiliki perubahan gen, bisa menggunakan imunoterapi. (*)
Baca Juga: Ketahui Cara Lain Mengobati Kanker Usus Tanpa Harus Dioperasi
Source | : | cancer.org,mayoclinic |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar