GridHealth.id - Pensiunan bintang film dewasa, Ron Jeremy yang didakwa atas lebih dari 30 tuduhan pelecehan seksual hingga kini masih bebas.
Pada Agustus 2021, pemilik nama asli Ronald Hyatt itu diduga melecehkan wanita berusia 15 hingga 51 tahun.
Tuduhan yang berasal sejak tahun 1996 itu hingga kini belum juga menemukan titik terang.
Sidang per sidang sudah dijalani, namun Hakim Pengadilan Tinggi Los Angeles Ronald S. Harris mengatakan bahwa Ron Jeremy tidak kompeten untuk diadili.
Sebab pria berusia 69 tahun itu disebut mengalami "penurunan neurokognitif yang tidak dapat disembuhkan".
Sehingga secara mental ia dianggap tidak siap karena masuk ke kategori 'demensia parah'.
Baca Juga: Viral Aksi Main Hakim Sendiri Mahasiswa Depok, Diikat dan Dicekoki Air Kencing, Ketahui Efeknya!
"Hakim memutuskan bahwa dia tidak kompeten untuk membantu pengacaranya dalam persidangan," kata pengacaranya Stuart Goldfarb dikutip dari People.
Bukan tak akan diadili, untuk sementara persidangan Ron Jeremy akan terus ditunda hingga sang mantan bintang film dewasa memumpuni secara mental.
Sebab dengan kondisi seperti ini Ron Jeremy dianggap tidak memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, menurut sang pengacara.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya apa tolak ukur seseorang mengalami gangguan mental?
Melansir dari website resmi World Health Organization (WHO), gangguan mental ditandai dengan adanya gangguan yang signifikan secara klinis pada kognisi, pengaturan emosi, dan perilaku seseorang.
Baca Juga: Pelecehan Seksual Diduga Terjadi pada Dikta Seusai Manggung di Sarinah, Apa Efeknya bagi Psikis?
Hal ini biasanya terkait dengan tekanan atau gangguan pada area fungsi yang penting. Ada banyak jenis gangguan mental, namun tolak ukurnya memang tak terlalu berbeda.
Seperti mengalami gangguan kecemasan tinggi, di mana seseorang sudah tidak bisa mengatur kecemasannya, sehingga berakhir dengan tidak fokus dalam menjalani kehidupan.
Lalu seseorang juga bisa disebut memiliki gangguan mental jika mengalami depresi berat yang tak berkesudahan.
Adanya perubahan signifikan terhadap emosi dan perilaku sehingga membuat seseorang tidak bisa berkomunikasi dengan baik atau beraktivitas dengan baik.
Bahkan dibeberapa kasus, salah satu tolak ukur seseorang memiliki gangguan mental adalah saat adanya keinginan untuk melukai diri sendiri ataupun mengakhiri hidup.
Pada kondisi seperti ini seseorang sudah harus mendapatkan perawatan khusus agar bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Baca Juga: Ketahui Jenis Pelecehan Seksual, Diduga Dialami Putri Candrawati
Pada satu waktu, beragam faktor individu, keluarga, komunitas, dan struktural dapat bergabung untuk melindungi atau merusak kesehatan mental.
Biasanya orang-orang dalam kondisi seperti kemiskinan, disabilitas, ketidaksetaraan, hingga sering mengalami kekerasan baik fisik ataupun verbal memiliki risiko yang lebih tinggi.
Selain itu ada juga faktor psikologis dan biologis individu, seperti keterampilan emosional serta genetika bisa menurunkan gangguan mental.
Sebagai informasi, orang dengan gangguan mental membutuhkan dukungan sosial termasuk dukungan dalam mengembangkan dan memelihara hubungan pribadi, keluarga, dan sosial.
Mereka juga memerlukan dukungan untuk pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, dan partisipasi dalam kegiatan bermakna lainnya.(*)
Baca Juga: Efek Traumatis Anak yang Jadi Korban Pelecehan dan Kekerasan Seksual
Penulis | : | Rachel Anastasia |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar