“Tekanan-tekanan seperti itu pada saat mengalami krisis dan kita tidak jernih, kita tergesa-gesa, kita grusah-grusuh, kita bisa salah kita bisa keliru,” kenang Jokowi.
Masih menurut Jokowi, jika saat itu dirinya memutuskan mengambil kebijakan lockdown seperti kebanyakan yang diambil oleh negara lain, untuk mencegah penularan Covid-19, justru akan berdampak buruk terhadap masyarakat.
sebab untuk di Indonesia saat itu, dalam dua atau tiga minggu, masyarakat hanya memiliki peluang kecil untuk bekerja karena seluruh aktivitas dan kegiatan ditutup total.
Sementara negara tidak bisa memberikan bantuan kepada masyarakat saat itu.
Baca Juga: 1 dari 5 Anak Indonesia Stunting, Cegah dengan Makan Ikan 4 Kali Seminggu Bagi Ibu Hamil
“Apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh. Itu yang kita hitung sehingga kita putuskan saat itu tidak lockdown,” ujarnya.
jadi, Lanjut Jokowi, untuk menangani pandemi Covid-19 dan juga ekonomi nasional selama tiga tahun di Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Bayangkan saja, jelasnya, pertama kali pandemi terjadi, pemerintah tidak memiliki pengalaman apapun untuk mengatasinya.
Bahkan WHO pun disebutnya juga sempat bingung dalam memberikan arahan penanganan Covid-19 kepada semua negara.
“Kita ingat awal-awal dari WHO disampaikan saya kan bertanya kepada mereka, 'Presiden ga usah pakai masker, awal-awal. Yang pakai masker hanya yang batuk-batuk yang kena saja'. Ga ada seminggu semua harus pakai masker, ternyata mereka bingung, kita juga bingung,” cerita Jokowi.
Selain itu, pemerintah pun juga sempat kesulitan dan kebingungan untuk mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan para tenaga kesehatan di semua negara.
“Eee ternyata kita sendiri bisa berproduksi dan dikirim ke negara-negara lain. Saking memang posisinya posisi semua bingung,” tambahnya.
Walau praktiknya seperti, serbang bingung, Jokowi memuji manajemen makro dan mikro yang dilakukan pemerintah saat itu sangat efektif untuk menangani pandemi Covid-19 dan juga masalah ekonomi.
Karenanya Jokowi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran dari tingkat pusat sampai desa yang membantu menangani pandemi bersama-sama.
Jadi untuk bisa mengambil keputusan terhadap masalah global, khususnya pandemi Covid-19, tidak harus disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, dan keadaan masing-masing negara.(*)
Baca Juga: Buccal Fat Removal Cara Cepat Meniruskan Pipi, Tingkatkan Drajat Kecantikan
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar