GridHEALTH.id - Mengenal prosedur penyembuhan dengan kemoterapi kanker.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Ada banyak jenis obat kemoterapi, tetapi semuanya bekerja dengan cara yang sama yakni menghentikan reproduksi sel kanker.
Selain itu, bisa untuk mencegah tumbuhnya dan menyebar di dalam tubuh.
Obat kemoterapi kanker secara umum terdiri dari lima kelompok utama, antara lain:
1. Inhibitor topoisomerase yang bekerja untuk melemahkan struktur sel kanker sehingga tak bisa membelah.
2. Antimetabolit seperti antagonis purin dan folat yang bisa meniru komponen sel kanker, obat ini bekerja di fase tertentu dari siklus hidup sel kanker sehingga mengganggu kemampuan sel kanker membelah.
3. Agen alkilasi seperti chlorambucil atau busulfan yang efektif digunakan ketika sel kanker dalam fase istirahat atau tidak aktif membelah.
4. Antibiotik-antitumor seperti doxorubicin atau mitoxantrone bisa bekerja di berbagai fase siklus hidup sel kanker.
5. Plant alkaloid yang merupakan jenis obat kemoterapi dari tumbuhan dan bekerja saat sel kanker membelah.
Obat kemoterapi bisa tak hanya satu jenis, artinya mengkombinasikan beberapa obat tergantung jenis kanker dan tingkat keparahannya.
Baca Juga: 8 Efek Samping Kemoterapi, Salah Satunya Dirasakan Komedian Nunung
Kemoterapi bekerja dengan cara, menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang bertumbuh dan membelah dengan cepat.
Perawatan ini bisa digunakan bila kanker sudah menyebar atau ada risiko hal itu akan terjadi.
Berikut ini manfaat kemoterapi untuk mengobati kanker:
1. Sebagai pengobatan utama atau satu-satunya untuk mengobati kanker
2. Membuat perawatan lain lebih efektif.
Misalnya, kemoterapi bisa digunakan setelah perawatan lain, seperti operasi, untuk membunuh sel kanker yang tertinggal di dalam tubuh.
3. Guna mempersiapkan pengidap untuk perawatan selanjutnya.
4. Guna meredakan tanda dan gejala.
Kemoterapi bisa membantu meringankan tanda dan gejala kanker dengan membunuh sejumlah sel kanker.
Perawatan ini disebut kemoterapi paliatif.
Melansir dari mayoclinic.org, ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan untuk kemoterapi kanker.
Baca Juga: Nunung Pangkas Habis Rambutnya saat Kemoterapi, Kenapa Bikin Rambut Rontok?
Kemoterapi paling sering diberikan sebagai infus ke pembuluh darah (intravena).
Obat-obatan dapat diberikan dengan memasukkan tabung dengan jarum ke pembuluh darah di lengan atau ke alat di pembuluh darah di dada.
Beberapa obat kemoterapi dapat dikonsumsi dalam bentuk pil atau kapsul.
Obat kemoterapi dapat disuntikkan dengan jarum, sama seperti menerima suntikan.
Krim atau gel yang mengandung obat kemoterapi dapat dioleskan pada kulit untuk mengobati jenis kanker kulit tertentu.
Obat kemoterapi dapat diberikan langsung pada satu bagian tubuh.
Misalnya, obat kemoterapi dapat diberikan langsung di perut (kemoterapi intraperitoneal), rongga dada (kemoterapi intrapleural), atau sistem saraf pusat (kemoterapi intratekal).
Kemoterapi juga dapat diberikan melalui uretra ke dalam kandung kemih (kemoterapi intravesika).
Kemoterapi dapat diberikan langsung pada kanker atau, setelah operasi, di tempat kanker dulu.
Sebagai contoh, wafer berbentuk cakram tipis yang mengandung obat kemoterapi dapat ditempatkan di dekat tumor selama pembedahan.
Wafer rusak seiring waktu, melepaskan obat kemoterapi.
Obat kemoterapi juga dapat disuntikkan ke pembuluh darah, atau arteri yang secara langsung memberi makan tumor.
Lamanya pengobatan kemoterapi tergantung pada jenis kemoterapi yang diterima.
Ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa menit hingga jam.
Beberapa orang membutuhkan infus terus menerus untuk bisa bertahan beberapa hari.
Infus terus menerus mungkin dimulai di rumah sakit atau pusat infus dan bisa dilanjutkan di rumah.
Kebanyakan orang membutuhkan beberapa putaran kemoterapi.
Source | : | mayoclinic.org,Emc.id,ekahospital.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar