"Kalau keluarga pasien tidak paham, bagaimana mungkin bisa mengambil keputusan," ujarnya.
Agar diskusi tersebut berjalan dengan baik, maka ada empat pertanyaan yang setidaknya bisa diajukan oleh keluarga pasien, ini meliputi:
Tenaga kesehatan yang bekerja di ICU biasanya memberikan antibiotik sedini mungkin kepada pasien sebagai tindakan darurat agar kondisinya stabil.
Nah, keluarga pasien jangan ragu untuk bertanya jenis, dosis, lama penggunaan, rute atau cara pemberian, serta efek samping yang mungkin akan terjadi.
Uji kultur merupakan tes laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui jenis bakteri penyebab infeksi pada pasien.
Dari hasilnya, akan diketahui apakah perlu melanjutkan, menghentikan, atau mengganti antibiotik yang sudah digunakan.
Perkembangan kondisi pasien selama menjalani perawatan juga menjadi bahan pertimbangan nakes dalam memberikan antibiotik.
Sehingga, keluarga pasien dapat menanyakannya secara berkala. Bisa ditanyakan apakah diperlukan tindakan atau perubahan pemberian antibiotik bila kondisi pasien tidak kunjung membaik.
Keluarga pasien dapat menanyakan tentang langkah pencegahan AMR ketika rekomendasi medis mengandung unsur pemberian antibiotik.
Pertanyaan tersebut misalnya mengenai seberapa tinggi risiko terjadinya resistensi antimikroba di ICU, indikator terjadinya resistensi antimikroba terhadap pasien, hingga risiko transmisi kuman yang sudah kebal ke anggota keluarga lain.
Selain itu, jangan lupa tanyakan pula upaya yang dilakukan untuk menekan risiko terjadinya resistensi antimikroba selama perawatan. (*)
Baca Juga: Tidak Semua Demam Harus Diberikan Antibiotik, Lihat Cara Penggunaannya
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar