GridHEALTH.id – Kadar gula darah yang tinggi, atau hiperglikemia, sering kali dihubungkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Salah satu yang disebut kerap muncul ketika gula darah tinggi adalah rasa ngantuk. Namun, benarkah gula darah tinggi menyebabkan ngantuk?
Agar tidak simpang siur, berikut ini penjelasan selengkapnya tentang kaitan antara kadar gula tinggi dan kondisi ngantuk, serta dampaknya pada keseharian seseorang.
Inilah penjelasan mengenai keterkaitan antara kadar gula tinggi dan rasa ngantuk.
Ketika kadar gula darah naik secara signifikan, tubuh cenderung mengeluarkan lebih banyak insulin untuk mengatasi lonjakan gula.
Pada beberapa kasus, setelah insulin bekerja mengatur gula darah, kadar gula bisa turun drastis, menyebabkan hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah. Hipoglikemia dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, keringat berlebih, gemetar, dan rasa ngantuk.
Oleh karena itu, meskipun kadar gula darah yang tinggi sendiri tidak langsung menyebabkan ngantuk, fluktuasi ekstrim dalam kadar gula darah, terutama turun secara tiba-tiba, bisa menjadi penyebab rasa kantuk.
Hormon insulin memiliki peran penting dalam pengaturan gula darah.
Saat tubuh mengalami lonjakan gula darah setelah makan, insulin dilepaskan untuk membantu sel-sel tubuh mengambil glukosa dan mengurangi kadar gula dalam darah.
Ketika tubuh mengalami hipoglikemia, insulin dapat membuat gula darah turun secara drastis, menyebabkan rasa ngantuk dan lelah.
Penderita diabetes, terutama mereka yang mengalami fluktuasi gula darah yang signifikan, dapat mengalami rasa ngantuk akibat perubahan kadar gula darah.
Baca Juga: Jangan Sampai Terkena Diabetes, Kontrol Gula Darah dengan 5 Air Rebusan Daun Ini
Diabetes tipe 2, terutama jika tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berkontribusi pada rasa lelah dan ngantuk.
Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana, dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti oleh penurunan tajam. Hal ini dapat memicu rasa ngantuk setelah makan.
Juga, kekurangan tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat memengaruhi regulasi gula darah dan meningkatkan kecenderungan merasa ngantuk.
Jika seseorang memiliki diabetes, menjaga kadar gula darah tetap terkontrol melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan penggunaan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengurangi risiko ngantuk yang disebabkan oleh fluktuasi gula darah.
Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, yang tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam, dapat membantu menjaga tingkat energi yang stabil.
Olahraga teratur dapat membantu mengelola kadar gula darah dan meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kemungkinan rasa ngantuk berlebihan.
Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas merupakan faktor penting dalam mengatasi rasa ngantuk. Jika seseorang merasa ngantuk secara konsisten, bisa jadi pertanda bahwa tubuh memerlukan lebih banyak istirahat.
Meskipun kadar gula tinggi tidak secara langsung menyebabkan ngantuk, fluktuasi gula darah yang signifikan dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada rasa lelah dan ngantuk.
Penting bagi individu, terutama mereka dengan diabetes, untuk menjaga kadar gula darah tetap terkontrol melalui perubahan gaya hidup dan pengelolaan kesehatan yang baik.
Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan adalah langkah yang bijak untuk menentukan penyebab ngantuk yang spesifik dan mengembangkan strategi pengelolaan yang sesuai.
Dengan pemahaman yang baik tentang hubungan antara kadar gula darah dan ngantuk, seseorang dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan dan tingkat energi yang optimal. (*)
Baca Juga: 10 Buah Ini Ternyata Sebabkan Gula Darah Tinggi, Jangan Makan Terlalu Banyak
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar