Selama bulan puasa, pola aktivitas fisik seseorang biasanya berubah.
Banyak yang mengurangi intensitas olahraga atau aktivitas fisik lainnya karena merasa lelah atau khawatir kehilangan energi.
Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan penurunan pembakaran kalori dan penumpukan lemak dalam tubuh.
Dehidrasi adalah masalah umum selama bulan puasa, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang panas.
Kurangnya konsumsi cairan dapat menyebabkan peningkatan berat badan karena tubuh cenderung menahan air untuk mengatasi kekurangan cairan.
Hal ini bisa membuat seseorang merasa bengkak dan berat badan terlihat naik.
Saat berpuasa, mungkin terjadi pergeseran jam makan yang membuat seseorang cenderung makan larut malam.
Kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan karena tubuh memiliki waktu yang lebih sedikit untuk mencerna makanan sebelum tidur.
Makan larut malam juga cenderung menyebabkan peningkatan berat badan karena kalori yang tidak terbakar.
Selama puasa, tubuh cenderung mengalami peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula.
Makanan tinggi gula dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, yang memicu rasa lapar yang lebih besar dan keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan, terutama makanan berkalori tinggi. (*)
Baca Juga: Puasa Dapat Bantu Menyembuhkan Asam Lambung, Bagaimana Caranya?
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
Komentar