GridHealth.id - Ruam pada kulit sering kali menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi medis yang perlu diperhatikan.
Dua jenis ruam yang sering dibingungkan adalah ruam Mpox dan cacar air.
Meski keduanya melibatkan ruam kulit, mereka memiliki penyebab, gejala, dan penanganan yang berbeda.
Artikel ini akan membahas perbedaan antara ruam Mpox dan cacar air untuk membantu membedakannya, mengutip dari berbagai sumber.
Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mpox.
Penyakit ini biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
Mpox lebih umum di beberapa bagian Afrika Tengah dan Barat, tetapi kasusnya juga telah dilaporkan di seluruh dunia.
Ruam mpox dimulai dengan bintil-bintil kecil yang menyerupai cacar air.
Bintil ini biasanya dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Ruam mpox dapat berkembang menjadi pustula (benjolan berisi nanah) yang akhirnya mengerak dan membentuk kerak.
Ruam mpox melewati beberapa fase: papula (benjolan merah), vesikel (benjolan berisi cairan), pustula (benjolan berisi nanah), dan akhirnya mengerak.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Mpox Mulai Dilakukan, Kemenkes Utamakan Orang-orang dengan Kondisi Ini
Biasanya, ruam ini lebih tersebar di seluruh tubuh, termasuk wajah, tangan, dan kaki.
Selain ruam, penderita mpox mungkin mengalami demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan.
Cacar air adalah infeksi virus yang disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV).
Cacar air sangat menular dan umum terjadi pada anak-anak, meskipun orang dewasa juga bisa terinfeksi jika belum pernah terkena sebelumnya.
Penyakit ini biasanya menyebar melalui droplet udara atau kontak langsung dengan lesi kulit.
Ruam cacar air dimulai sebagai bintil merah kecil yang berubah menjadi vesikel (benjolan berisi cairan) sebelum akhirnya menjadi kerak.
Ruam ini biasanya dimulai di wajah, kulit kepala, atau punggung dan menyebar ke seluruh tubuh.
Ruam cacar air cenderung muncul dalam beberapa gelombang, dengan bintil-bintil baru muncul saat yang lama mulai mengerak.
Ini menciptakan tampilan ruam yang tidak merata dengan berbagai fase lesi.
Selain ruam, gejala lain dari cacar air meliputi demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan nyeri tubuh.
Mpox: Disebabkan oleh virus mpox, dengan kemungkinan transmisi dari hewan atau manusia.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru! Meski Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Flu Singapura dan Cacar Air
Cacar Air: Disebabkan oleh varicella-zoster virus, yang menyebar melalui droplet udara atau kontak dengan lesi kulit.
Mpox: Ruam mpox biasanya dimulai dengan bintil-bintil kecil yang berkembang menjadi pustula.
Ruam cenderung menyebar di seluruh tubuh dan melewati beberapa fase.
Cacar Air: Ruam cacar air biasanya dimulai dengan bintil merah yang berubah menjadi vesikel dan akhirnya menjadi kerak.
Ruam sering kali muncul dalam gelombang.
Mpox: Ruam melewati beberapa fase dari papula, vesikel, pustula, hingga kerak.
Cacar Air: Ruam muncul dalam berbagai fase secara bersamaan, dengan lesi baru muncul saat yang lama mengerak.
Mpox: Gejala tambahan seperti pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri otot lebih umum.
Cacar Air: Gejala seperti demam dan kelelahan juga umum, tetapi gejala sistemik mungkin tidak seberat mpox.
Mpox: Tidak ada pengobatan spesifik untuk mpox.
Perawatan umumnya bersifat suportif dan bertujuan meredakan gejala, seperti penggunaan obat pereda nyeri, menjaga kebersihan kulit, dan memastikan hidrasi yang cukup.
Baca Juga: Hari Kusta Sedunia, Ketahui Penyebab Penyakit Kusta dan Jenis-jenisnya
Dalam kasus parah, terapi antivirus mungkin diperlukan.
Cacar Air: Perawatan cacar air melibatkan obat pereda nyeri dan antipruritik untuk mengurangi gatal.
Antiviral seperti asiklovir mungkin diresepkan untuk kasus berat atau komplikasi.
Penting juga untuk menjaga kebersihan dan mencegah infeksi sekunder.
Membedakan antara ruam Mpox dan cacar air penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Meskipun keduanya melibatkan ruam kulit, penyebab, tampilan, dan gejala mereka berbeda.
Jika Moms atau seseorang yang Moms kenal mengalami ruam dengan gejala yang mencurigakan, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar