GridHEALTH.id - Apa saja pencegahan DBD yang bisa dilakukan di rumah? Yuk simak!
Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi ancaman serius terutama saat musim hujan tiba.
Nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue, berkembang biak dengan cepat di genangan air yang banyak muncul pada musim hujan.
Oleh karena itu, upaya pencegahan DBD perlu ditingkatkan di rumah untuk melindungi keluarga dari risiko penyakit ini.
Berikut beberapa cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD di rumah.
Cara pencegahan DBD yang sudah dikenal luas adalah 3M Plus. Program ini mencakup langkah-langkah sederhana yang sangat efektif untuk membatasi populasi nyamuk di sekitar rumah. Berikut adalah rincian dari 3M Plus:
- Menguras
Bersihkan dan kuras tempat-tempat yang sering diisi air, seperti bak mandi, ember, tempat minum hewan peliharaan, dan vas bunga minimal sekali seminggu. Menguras wadah air secara rutin akan memutus siklus hidup nyamuk yang membutuhkan air sebagai tempat berkembang biak.
- Menutup
Pastikan menutup rapat semua wadah penyimpanan air, seperti drum, toren air, atau penampungan air hujan. Langkah ini mencegah nyamuk masuk dan bertelur di tempat-tempat tersebut.
- Mengubur
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Ini Kelompok yang Paling Rentan Terkena DBD
Barang-barang bekas yang dapat menampung air, seperti kaleng, botol plastik, atau ban bekas, sebaiknya dikubur atau dibuang di tempat yang aman. Jika barang-barang ini dibiarkan terbuka, mereka akan menjadi tempat favorit nyamuk untuk berkembang biak.
- Plus
"Plus" dalam 3M Plus mencakup berbagai tindakan tambahan seperti menggunakan lotion anti nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk (seperti serai, lavender, atau daun mint), serta menjaga sirkulasi udara di rumah agar tetap baik.
Memasang kelambu di tempat tidur merupakan salah satu cara efektif untuk melindungi anggota keluarga dari gigitan nyamuk, terutama saat tidur.
Kelambu memberikan perlindungan fisik yang mencegah nyamuk masuk, dan sangat membantu jika digunakan di kamar anak-anak atau di ruang tidur keluarga.
Ventilasi yang terbuka dapat menjadi pintu masuk nyamuk ke dalam rumah. Untuk mencegah hal ini, pasang kawat nyamuk pada ventilasi, jendela, atau pintu rumah.
Kawat nyamuk memungkinkan udara segar tetap masuk tanpa membiarkan nyamuk masuk.
Langkah ini sangat membantu untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk di dalam rumah.
Lampu anti nyamuk atau alat pengusir nyamuk elektronik dapat digunakan untuk meminimalkan jumlah nyamuk di dalam rumah.
Alat-alat ini biasanya memancarkan cahaya ultraviolet atau menggunakan suara frekuensi tinggi yang mengusir nyamuk.
Selain itu, semprotan atau perangkap nyamuk juga bisa dipertimbangkan sebagai pelengkap, namun tetap gunakan bahan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan keluarga.
Baca Juga: Apa Pencegahan DBD yang Bisa Dilakukan di Rumah? Segera Lakukan Ini
Kebersihan lingkungan sekitar rumah sangat berperan dalam mencegah berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Pastikan halaman rumah bersih dari sampah atau genangan air.
- Periksa talang air, pastikan tidak tersumbat sehingga air hujan bisa mengalir dengan lancar
- dan tidak menimbulkan genangan.
- Bersihkan selokan di sekitar rumah secara rutin untuk memastikan air dapat mengalir lancar dan tidak menjadi sarang nyamuk.
Bubuk abate merupakan bubuk yang mampu membunuh larva nyamuk di penampungan air.
Jika di rumah terdapat penampungan air yang sulit dikuras setiap minggu, menaburkan bubuk abate adalah solusi yang baik.
Abate bekerja dengan efektif untuk membunuh jentik nyamuk selama beberapa minggu setelah ditaburkan.
Bubuk ini dapat diperoleh secara gratis di puskesmas atau fasilitas kesehatan di wilayah tertentu.
Nyamuk Aedes aegypti cenderung menyukai tempat-tempat yang lembab dan bau manusia, termasuk tumpukan baju kotor.
Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk tidak menumpuk baju kotor terlalu lama di dalam kamar atau di ruangan yang sering digunakan keluarga. Letakkan baju kotor di tempat tertutup dan segera cuci ketika sudah menumpuk. (*)
Baca Juga: Kasus Demam Berdarah Meningkat Signifikan, Dokter Ingatkan Vaksinasi untuk Cegah DBD
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar