Find Us On Social Media :

Fakta Kaitan Stres dan Kanker, Ternyata Memang Tak Main-main

Hati-hati, stres disebabkan hormon kortisol yang tinggi dan dapat berujung munculnya penyakit kanker.

GridHEALTH.id - Selama ini banyak penelitian yang mengaitkan antara stres dan kanker. Disebutkan stres bisa memicu, dan bahkan stres bisa memperburuk kondisi pasien kanker.

Dilansir dari laman The Truth Abut Cancer, stres akan mempengaruhi seluruh tubuh kita. Stres tidak dapat kita abaikan. Kondisi stres akan bermuara pada produksi hormon kortisol yang berlebihan. 

Hormon kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenalin berdasarkan sinyal yang diterima dari hipotalamus dan pituitari, yaitu bagian dari otak kita yang mengatur sistem tubuh kita.

Dalam kadar normal, hormon kortisol akan meningkat di pagi hari dan cenderung menurun di malam hari.

Ini adalah bagian dari ritme sirkadian tubuh yang menunjang fungsi tubuh manusia untuk beraktivitas di pagi dan siang hari serta beristirahat di malam hari.

Hormon kortisol yang meningkat di pagi hari berfungsi sebagai :

1. Membuat tubuh terbangun dan ingin beraktivitas di pagi hari.

2. Menaikkan level gula darah, menormalkan tekanan darah, mempercepat metabolisme serta pembakaran energi.

Baca Juga: Termasuk Golongan Pelit? Hati-hati, Ternyata Ini Dampaknya Bagi Kesehatan!

Baca Juga: 5 Makanan Tak Boleh Disimpan di Freezer, Ternyata Ini Alasannya

3. Mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.

4. Mendukung hormon pertumbuhan.

5. Memungkinkan otak berkonsentrasi dan mengingat sesuatu.

6. Memudahkan sikap waspada dan respons yang lebih cepat tanggap dalam menghadapi bahaya.

 

Namun pada kondisi kondisi tertentu, tubuh bisa memproduksi hormon kortisol secara berlebihan yang bisa terakumulasi dan menjadi kronis. Beberapa kondisi tersebut adalah;

1. Stress

2. Punya pikiran dan sikap yang negatif : ambisi, kesombongan, kekhawatiran, ketakutan, kemarahan yang berlebihan.

3. Pola makan yang buruk (makanan dan minuman prosesan, gula pasir, rokok, karbohidrat sederhana,dll).

4. Tingkat polusi , radiasi, paparan zat kimia berbahaya, obat obatan kimia.

5. Pola tidur malam kurang dari 7 jam .

6. Kondisi tubuh yang sedang sakit.

Hal tersebut di atas akan meningkatkan level hormon kortisol yang akan membuat daya tahan tubuh menurun dan inilah yang membuat sel sel kanker akan berkembang biak dengan pesat.

Baca Juga: Cek Fakta, Manakah yang Lebih Sehat, Anggur Merah atau Anggur Hijau?

Baca Juga: Studi: Pola Tidur Tak Teratur Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung

Jika hormon kortisol sudah diproduksi secara berlebihan, maka tubuh kita akan terganggu kinerjanya, cenderung gemuk , mood yang tidak menentu, temperamental, dilanda kecemasan, rasa nyeri yang menetap, bangun tidur dalam kondisi kesakitan.

Muncul pula gangguan tidur, siklus menstruasi tak teratur, libido menurun, kencing berlebihan dan terus menerus merasa kehausan. Itulah beberapa gejala saat produksi hormon kortisol dalam tubuh kita mulai mencapai level yang berlebihan.

Untuk memperbaiki kondisi di atas, beberapa hal dapat kita lakukan, seperti rileks dan memperlambat irama hidup dan melihat kembali tujuan dan ambisi yang sekiranya terlalu tinggi kita capai.

Senantiasa bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta berhenti membanding-bandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain.

Baca Juga: Demi Cegah Komplikasi, Ini 5 Minuman Terbaik Untuk Penderita Diabetes

Baca Juga: WHO Sebut Jumlah Perokok Sumbang Kematian Tinggi Pasien Covid-19 di Indonesia

Rutin melakukan aktivitas fisik sert melakukan hobi yang kita sukai dan kita nikmati. Memperbaiki pola makan dengan menjalani pola makan sehat serta menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. (*)