Find Us On Social Media :

Hati-hati, Ternyata Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Ini Gejalanya

Orang kurus juga bisa kena diabetes bila tak memerhatikan asupan makanan yang sehat.

GridHEALTH.id -  Penyakit diabetes sering diidentikkan dengan orang gemuk, dan memang benar sebagian besar penderitanya memang bertubuh gemuk mengingat ada kaitannya antara obesitas dengan diabetes.

Tapi bukan berarti orang kurus boleh menganggap dirinya tidak akan terkena diabetes, sehingga terlalu santai dan tidak memerhatikan gaya hidupnya.

Padahal, orang kurus bisa kena diabetes alias punya kadar gula darah tinggi. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan American Diabetes Association pada 2017 di Amerika Serikat menghasilkan temuan, 10%-15% penderita diabetes tipe 2 adalah orang dengan berat badan sehat.

Dikutip dari World Journal of Diabetes, orang kurus bisa kena diabetes karena mereka tidak memproduksi insulin yang cukup atau tidak memiliki respons insulin yang baik.

Penyebab lain orang kurus bisa kena diabetes karena otot yang mereka miliki kemungkinan banyak mengandung lemak.

Sejauh ini memang belum diketahui dengan pasti apa penyebab orang kurus bisa kena diabete. Yang diketahui hanyalah sejumlah faktor risikonya.

Baca Juga: Demi Cegah Komplikasi, Ini 5 Minuman Terbaik Untuk Penderita Diabetes

Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia

Untuk diketahui, gemuk dan kurus tidak bisa dilihat hanya dari penampakan seseorang. Indeks massa tubuh adalah alat yang akurat untuk mengukur apakah kita normal atau terlalu kurus.

Itupun indeks massa tubuh tidak bisa digunakan untuk melihat komposisi tubuh, misalnya komposisi lemak dan otot.

Karena, meskipun kita kurus bisa saja kondisi tubuh tidak terlalu sehat jika punya penumpukan lemak di bagian perut, meskipun tidak kentara.

 

Lemak di perut dan pinggang inilah yang lebih cenderung memproduksi hormon yang tidak baik untuk pembuluh darah, yang bisa menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Faktor lain adalah genetik dan gaya hidup. Kita memiliki 40% risiko terkena diabetes jika salah satu dari orangtua memiliki diabetes.

Sedangkan gaya hidup misalnya merokok, suka minuman beralkohol, kurang olahraga, kurang tidur, dan makan sembarangan (diet tidak sehat).

Asupan nutrisi masa kecil, bahkan sebelum lahir juga mendukung orang kurus bisa kena diabetes. Menurut data, risiko orang kurus terkena diabetes lebih tinggi pada beberapa ras, termasuk ras Asia.

Baca Juga: WHO Peringatkan Warga Dunia, Fase Berbahaya Tahap 2 Baru Saja Dimulai, Indonesia Dinilai Jadi Hotspot Baru

Baca Juga: Punya Balita di Rumah, Apa Yang Harus Tersedia di Kotak Obat P3K?

 

Orang kurus biasanya abai pada diabetes karena merasa risiko terserangnya lebih kecil disbanding orang gemuk.

Namun bila mulai sering sering buang air kecil atau lebih sering merasa haus patut waspada karena ini merupakan gejala awal menderita diabetes.

Jika sering merasakan dua hal di atas, meski mempunyai berat badan normal, sebaiknya segera ke dokter. Dokter akan melakukan skrining kadar gula darah dan meminta pengujian ke laboratorium.

Sama seperti penderita diabetes lainnya, bila si kurus terdiagnosis mempunyai diabetes, maka biasanya diberikan obat oral metformin dulu untuk meningkatkan sensitivitas insulin. Namun, metformin saja biasanya tidak cukup untuk diabetes pada orang kurus.

Dibandingkan dengan penderita diabetes tipe 2 yang obesitas, orang kurus yang terkena diabetes biasanya membutuhkan suntik insulin, meskipun usianya muda ataupun baru terdiagnosis.

Hal tersebut disebabkan karena, beberapa sel di dalam pankreas yang disebut sel beta mengalami kerusakan fungsi secara dini dan cepat. Hal ini biasanya disebabkan oleh genetik. Namun, faktor gaya hidup seperti merokok dan minum alkohol bisa memperparah kondisinya.

Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi

Baca Juga: Khasiat Daun Koja, Atasi Anemia Hingga Penyubur Cepat Hamil

Untuk mencegah diabetes, rutin berolahraga tetap diperlukan, meskipun tubuh sudah kurus. Tetapi beberapamerekomendasikan orang kurus yang terkena diabetes untuk latihan kekuatan ketimbang olahraga kardio, untuk mengontrol kondisinya. (*)