Find Us On Social Media :

Waspadai, 4 Penyakit Serius yang Bisa Muncul Akibat Perut Buncit

Perut buncit yang berisi lemak visceral memberikan dampak menimbulkan penyakit berbahaya.

GridHEALTH.id - Memiliki perut buncit atau kegemukan ternyata berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit. Ada sejumlah dampak yang ditimbulkan dari lemak yang berlebih di dalam perut si gendut. Akibat perut buncit pun kerap menganggu aktivitas.

Perut buncit dapat diukur dari lingkar pinggang. Kalau lingkar pinggang sudah lebih dari 88 cm bagi perempuan, dan 102 cm bagi laki-laki, maka perlu berhati-hati.

Perut yang membuncit biasanya berisi lemak, yakni lemak viseral atau lemak visceral. Lemak di perut ini dapat berbahaya karena meningkatkan risiko penyakit.

Lemak viseral alias lemak visceral adalah lemak aktif yang membalut organ-organ di ruang perut di dalam tubuh.

Lemak visceral secara awam sering disebut sebagai lemak perut. Karena berada di dalam rongga perut, lemak visceral akan sulit kita rasakan.

Apabila kita bisa mencubit perut yang terasa berlemak, tak serta-merta itu adalah lemak visceral. Lemak yang bisa kita sentuh dan rasakan di perut ini dinamai lemak subkutan.

Lemak visceral dapat memicu masalah kesehatan dengan cepat. Lemak ini dapat menyebabkan resistensi insulin, walau pasien tersebut sebelumnya belum pernah menderita diabetes atau prediabetes.

Baca Juga: Idealnya BAB Dilakukan Setiap Hari, Bila Sembelit Ini Waktu yang Bisa Ditolerir

Baca Juga: Studi : Covid-19 Tidak Menyebabkan Munculnya Sindrom Guillain-Barré

Studi memperkirakan, resistensi insulin tersebut disebabkan oleh protein pengikat retinol yang dilepaskan lemak viseral.

Selain resistensi insulin, lemak visceral juga dapat menaikkan tekanan darah dengan cepat. Membiarkan lemak viseral berlebih di tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit lain yang sangat serius.

 

Semakin tingginya lemak viseral dalam perut atau semakin besar lingkar pinggang, maka risiko mengalami berbagai penyakit kronis meningkat, seperti:

1. Serangan jantung, penyakit jantung, dan stroke

Lemak viseral ternyata bisa memicu terjadinya peradangan sehingga berisiko menimbulkan penyakit jantung.

Dilansir dalam laman Web MD, Samuel Dagogo-Jack, MD, presiden American Diabetes Association mengatakan, lemak viseral yang membuat perut buncit adalah penghasil racun tubuh yang bekerja aktif, bukan hanya disimpan.

Di antara lemak-lemak viseral terdapat komponen kimiawi yang disebut dengan sitokin. Sitokin ini adalah zat yang meningkatkan risiko orang mengalami penyakit jantung.

Selain itu, tingginya lemak viseral juga berkaitan dengan tingginya kolesterol LDL (lemak jahat) di dalam tubuh.

Baca Juga: Darah Kekurangan Oksigen Bisa Menyebabkan Gangguan Kesehatan, Ini Penyebabnya

Baca Juga: 7 Makanan Ini Berkhasiat Untuk Kesehatan Vagina Luar dan Dalam

Kolesterol LDL yang terlalu berlebihan dapat meningkatkan risiko terbentuknya plak di pembuluh darah.

Plak ini bisa menyumbat aliran darah di pembuluh darah jantung sehingga menimbulkan gangguan pada jantung bahkan serangan jantung.

Selain itu, kolesterol LDL yang juga bisa menyumbat bagian pembuluh darah di otak, sehingga dapat menimbulkan stroke.

2. Diabetes tipe 2

Lemak di perut mampu membuat sekresi hormon dalam tubuh, salah satu hasilnya adalah diabetes.

Sekresi hormon ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan risiko seseorang untuk menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Perut buncit akibat tumpukan lemak viseral dapat menggangu kerja insulin dan akhirnya risiko diabetes tipe 2. Hal ini bisa saja terjadi meskipun kita tidak memiliki riwayat keluarga yang diabetes melitus.

Dilansir dari laman Healthline, tumpukan lemak viseral menghasilkan retinol-binding protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, orang yang buncit memiliki risiko mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi.

3. Tekanan darah tinggi

Lemak viseral juga dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Dilansir dalam American College of Cardiology, para peneliti menemukan bahwa keberadaan lemak viseral meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22% dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki lemak viseral atau tidak memiliki perut buncit.

Baca Juga: Lebih Praktis Menyeduh Dengan Teh Celup, Berapa Lama yang Aman?

Baca Juga: Malam Tahun Baru Waktunya Menikmati Barbekyu, Ini Cara Memanggang yang Aman Bebas Kanker

Dalam laman American Heart Association dijelaskan bahwa lemak viseral ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan memengaruhi kondisi ginjal.

Lemak viseral adalah lemak yang berada di sekitar organ-organ dalam di rongga perut, termasuk di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal.

Kedua komponen ini adalah organ penting yang mengatur tekanan darah. Sehingga penekanan dari lemak viseral di sekitar ginjal dan kelenjar adrenal dapat memengaruhi peningkatan tekanan darah.

4.  Kanker

Di antara tumpukan-tumpukan lemak viseral akan dihasilkan senyawa bernama sitokin.

Sitokin ini akan menimbulkan peradangan di dalam tubuh. Peradangan ini yang memicu berubahnya sel sehat menjadi sel kanker.

Baca Juga : Boleh Dicoba, Empat Posisi Hubungan Intim Agar Hamil Anak Kembar!

Baca Juga: Paling Dinanti Saat Bercinta, 4 Tips Cara Mencapai Orgasme Bersamaan

Jenis kanker yang paling sering terjadi akibat perut buncit adalah kanker payudara dan kolorektal.

Dilansir dalam laman Medical News Today, para peneliti menemukan bahwa lemak viseral juga menghasilkan zat yang bernama fibroblast growth factor-2 (FG2) lebih banyak dibandingkan dengan lemak subkutan.

Keberadaan FG2 ini akan mendorong sel-sel tubuh yang masih normal berubah menjadi sel kanker. Oleh karena itu, lemak viseral si pembuat perut buncit ini dianggap jenis lemak yang paling berbahaya.

Pastinya kita tidak ingin penyakit-penyakit berbahaya itu menghampiri karena perut buncit, bukan?

Maka itu, mulailah menjalankan pola hidup sehat. Caranya adalah dengan mengatur pola makan dengan makanan seimbang dan bergizi.

Baca Juga: Sering Batuk, Ternyata Bisa Jadi Awal Gejala Tekanan Darah Tinggi

Baca Juga: Fase Menopause Akan Dihadapi Semua Wanita, Perubahan Ini yang Bakal Terjadi Pada Organ Intim

Melakukan olahraga teratur, melakukan sit-up dan latihan lain yang mengencangkan otot perut, cukup istirahat, dan menghindari stres. (*)