Find Us On Social Media :

5 Kebiasaan Makan yang Secara Mengejutkan Bisa Meningkatkan Gula Darah

Kafein di dalam kopi, apabila dikonsumsi melebihi kebutuhan, dapat menyebabkan kenaikan gula darah.

GridHEALTH.id - Menjaga gula darah pada level normal memberi keuntungan bagi kesehatan.

Jika kadar gula darah tak seimbang, dan terus-menerus merasa lapar, atau gelisah dan gemetar, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter karena bisa jadi itu merupakan tanda munculnya diabetes.

Selama ini, kita berpikiran bahwa semua yang manis dapat meningkatkan gula darah. Bahkan beberapa jenis buah manis memang dapat meningkatkan gula darah.

Padahal. kenaikan gula darah dapat disebabkan oleh hal lain yang sering tidak kita duga.

Untuk diketahui, gula darah bermuara pada insulin (hormon gula, sebagaimana banyak orang menyebutnya), yang juga menyimpan lemak dan mengeluarkan glukosa ke dalam sel.

Insulin bukanlah musuh kita saat kita merawatnya. Ini dapat membantu menjaga energi agar tetap stabil, tetapi kuncinya adalah memperlambatnya agar tetap berjalan, bukan membuatnya seperti rollercoaster yang naik dan turun dengan cepat.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa hal yang mungkin tidak disadari bisa memengaruhi gula darah;

Baca Juga: Penyandang Diabetes Wajib Punya Glukometer Untuk Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) Agar Terhindar Dari Kematian

Baca Juga: Kecil Tapi Mematikan, Semua Virus Corona di Dunia Bisa Masuk ke Dalam Satu Kaleng Soda

1. Terlalu banyak kafein

Kafein juga meningkatkan insulin jika dikonsumsi secara berlebihan. Sementara secangkir (atau bahkan dua cangkir) kopi sehari sebenarnya bermanfaat untuk insulin, lebih dari itu dapat menyebabkan gula darah meroket.

Meskipun dikonsumsi dari sumber yang lebih sehat seperti yerba mate atau teh hitam, kafein dapat membuat insulin melonjak, yang membuat kita murung, goyah, mudah tersinggung, dan ingin meraih makanan serba manis.

 

Kemudian kita menjadi lelah dan lelah ketika level turun, yang membuat kita meraih lebih banyak kafein atau lebih banyak gula.

2. Gula dengan banyak lemak

Sumber gula alami seperti buah, tidak berbahaya bagi gula darah, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang direkomendasikan.

Insulin menerima sumber makanan bergula (sebaiknya dari makanan yang utuh seperti buah-buahan) dan dikonsumsi untuk penggunaan glukosa agar memberi kita energi dan memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat.

Serat buah membantu membebaskan pelepasan gula ke dalam aliran darah, jadi kita cenderung mudah puas hanya dengan sepotong buah saja sebagai camilan.

Baca Juga: Apakah Merasa Cemas Selama Siklus Menstruasi Normal? Ini Jawaban Ahli

Baca Juga: Infeksi Covid-19 Melambat Secara Global, Hampir 50% Dalam Sebulan

Namun, saat dimakan dengan sumber lemak padat seperti minyak, insulin tidak mencapai sel dengan cepat, sehingga gula darah tetap tinggi.

3. Makanan bebas lemak

Lemak sehat membantu memuaskan ebih cepat, menurunkan insulin, dan benar-benar meningkatkan penyerapan nutrisi secara keseluruhan.

Kuncinya adalah makan sedikit lemak sehat setiap kali makan, dan makan lebih banyak sayuran, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, polong-polongan, dan biji-bijian menekankan makanan yang banyak buah.

Sekali lagi, 1-2 sendok makan adalah porsi lemak sehat yang baik untuk sebagian besar orang.

Jika aktif setiap hari, mungkin lebih banyak yang cocok. Lemak sehat juga bisa menjadi camilan yang enak, dan lemak sehat meningkatkan fungsi hormon yang sehat.

Jangan takut dengan lemak! Gula darah akan mendapat manfaat bila mengkonsumsinya dengan cara cerdas yaitu menjauhi makanan bergula jika memungkinkan.

4. Terlalu banyak protein

Protein benar-benar dapat membantu kita menurunkan berat badan dan penting untuk tingkat gula darahyang sehat, tetapi triknya adalah jangan berlebihan dengan sumber protein yang padat.

Baca Juga: Gejala Kanker Lambung, Awalnya Sering Dikira Mirip Sakit Maag

Baca Juga: Korea Tak Hanya Drama dan Musik, Mi Instannya Juga Jadi Favorit

Hal ini terutama berlaku untuk bubuk protein yang berlebihan dan makan protein hewani. Alih-alih, pilih sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan, dan biji-bijian untuk protein. yang akan dengan mudah diketahui oleh tubuh saat merasa cukup.

Kebanyakan orang hanya membutuhkan 0,5 gram hingga 1 gram protein per berat badan per hari dan jumlah tersebut harus dibagi menjadi beberapa porsi, tidak dikonsumsi sekaligus.

5. Melewatkan makan

Melewatkan makan hanya mengajarkan tubuh untuk menyimpan lemak dan melestarikannya, bukan memetabolisme dan membakar. 

Baca Juga: 7 Tanda Suami Mulai Melirik Wanita Lain, Dari Ganti Penampilan Hingga Kerap Bohong!

Baca Juga: Statistik WHO, Kanker Payudara Paling Sering Terjadi Secara Global

Ini juga menyebabkan insulin menjadi tidak seimbang sepanjang waktu. Padahal perlu disiapkan agar kadar gula darah tetap normal. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL