Find Us On Social Media :

Selamat Datang Ramadan! Enggak Main-main, Ternyata Ini Efek Dahsyat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

GridHEALTH.id - Perawatan detoksifikasi telah dilakukan selama berabad-abad untuk membersihkan racun dari tubuh kita.

Bahkan Hippocrates telah menyarankan puasa untuk status kesehatan yang lebih baik, sedangkan agama telah menyarankan puasa untuk kondisi jiwa yang lebih baik.

Meski puasa lebih banyak dilakukan sebagai praktik keagamaan, contohnya yang dilakukan umat muslim di bulan Ramadan,  namun saat ini semakin banyak orang yang berpuasa untuk kesehatan yang lebih baik. Ide terpenting di balik ini adalah manfaat puasa bagi kesehatan manusia.

Gula, yang secara ilmiah disebut glukosa, adalah sumber energi utama tubuh kita. Itu juga merupakan elemen utama yang dibutuhkan untuk fungsi otak kita.

Begitu kita kehabisan glukosa atau tidak ada asupan selama empat hingga delapan jam karena puasa, tubuh kita mulai menggunakan glukosa yang tersimpan di hati kita yang disebut glikogen.

Proses yang mengubah glikogen menjadi glukosa disebut glikogenolisis dan selama glikogenolisis kita juga menggunakan beberapa protein yang kami konsumsi dengan makanan.

Baca Juga: Pertanyaan Awam di Bulan Ramadan, Bisakah Orang Dengan Gangguan Mental Ikut Berpuasa?

Baca Juga: Kenali Fakta 9 Penyakit yang Dipicu Oleh Akibat Hubungan Seksual

Energi yang diperoleh dari proses ini cukup untuk tubuh kita hingga 12 jam. Bisa dikatakan, karbohidrat dasar dan kompleks yang kita konsumsi tepat sebelum kita mulai berpuasa, yang disebut "waktu sahur", dapat memberikan energi selama delapan jam pertama dalam berpuasa.

Setelah delapan jam pertama, protein yang kita konsumsi saat sahur akan memberikan dukungan tambahan 12 jam kepada kita.

 

Dengan cara ini, makan cerdas saat berpuasa atau di bulan Ramadan bahkan selama jam puasa terlama tidak akan menimbulkan efek kesehatan yang tidak diinginkan.

Dilansir dari berbagai sumber, ternyata ini efek dahsyat puasa bagi kesehatan tubuh;

1. Pada dasarnya tidak ada yang perlu ditakuti selama Ramadan,. Bukankah kita sudah berpuasa setiap hari dalam hidup tanpa menyebutnya "puasa."

Karena kita semua pergi tidur dan tidak makan atau minum di malam hari selama rata-rata delapan jam?

Itu adalah keadaan puasa fisiologis kita di mana kita mengistirahatkan sistem kita untuk pemulihannya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Mitos Tentang Demam Berdarah Dengue yang Perlu Diluruskan

Baca Juga: Turunkan Bobot Tubuh Berharga di Saat Pandemi Karena Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19

Itulah mengapa para ahli kesehatan mengatakan bahwa tubuh kita sebenarnya dirancang untuk berpuasa. Agar semua sistem bekerja memulihkan dirinya dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak!

2. Ada begitu banyak literatur yang telah diterbitkan yang membeberkan manfaat kesehatan dari puasa.

Beberapa ilmuwan bahkan membahas bahwa pembatasan merokok selama puasa akan berdampak positif bagi kesehatan.

3. Selain itu, secara umum, orang lebih banyak berdoa dan meditasi selama puasa agama, yang menambah efek kesehatan lainnya dan sangat bermanfaat untuk suasana hati dan jiwa.

4. Jurnal Pakistan Biologic Sciences telah menerbitkan sebuah artikel pada tahun 2007 yang mengatakan bahwa puasa dapat membantu orang gemuk untuk menurunkan berat badan.

5. Asosiasi Kanker Amerika dan Jurnal Pengendalian Penyebab Kanker telah menerbitkan sebuah artikel yang menunjukkan bahwa puasa berselang dapat mengurangi risiko kanker jangka panjang.

Sebuah penelitian yang didanai oleh National Institute of Aging telah menunjukkan bahwa puasa menghasilkan perlindungan diri yang lebih baik dari sel-sel sehat terhadap agen eksternal termasuk obat-obatan kemoterapi.

Baca Juga: 5 Penyebab Darah Haid Mengucur Deras, Mulai Masalah Hormon Hingga Disfungsi Ovarium

Baca Juga: Menyisir Tak Boleh Sembarangan, Ada Tekniknya Agar Rambut Tidak Rontok

6. Menurut artikel Mayo Clinic dan Harvard Science, puasa ternyata memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jantung.

Diperkirakan bahwa puasa menyebabkan tubuh kita memetabolisme kolesterol dan glukosa dengan cara yang lebih baik selama puasa.

Juga dibuktikan bahwa kadar sirtulin, sejenis enzim yang menyebabkan penyimpanan lemak dalam tubuh kita, akan menurun dan juga menurunkan produksi kolesterol jahat (LDL).

7.  Sebuah artikel baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of Science Translational Medicine telah menunjukkan bahwa puasa meningkatkan fungsi memori dan kejernihan pikiran.

Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru

Baca Juga: Tak Mau Indonesia Hanya Dijadikan Pasar Asing dan Kelinci Percobaan, Lembaga Eijkman Siapkan Vaksin Merah Putih

Dilaporkan juga bahwa pembatasan asupan kalori ini juga bermanfaat untuk penyakit otak degeneratif termasuk Alzheimer dan Parkinson. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGLO