Find Us On Social Media :

Hari Pneumonia Sedunia: Fakta yang Penting Diketahui Tentang Penyakit Infeksi Paru-paru

Pneumonia membunuh jutaan orang setiap tahuannya. Merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru.

GridHEALTH.id - Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 saja, 2,5 juta orang, 672.000 di antaranya adalah anak-anak, meninggal akibat komplikasi terkait pneumonia.

Lalu 1.273.714 orang di seluruh dunia dilaporkan meninggal karena infeksi sekunder Covid-19 sejak Desember 2019, dan statistik ini diperkirakan akan jauh lebih tinggi pada tahun 2021.

Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan kantung udara (alveoli) di dalam paru-paru kita meradang.

Kantung udara yang terinfeksi ini dapat terisi dengan cairan atau nanah, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan kesulitan bernapas.

Gejala pneumonia yang paling khas adalah demam tinggi dan sesak napas, sangat mirip dengan Covid-19.

Kasus Covid-19 yang paling parah menyebabkan pneumonia, menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru.

Baca Juga: Tiga Langkah Mencegah Pneumonia Pada Anak, Penyebab Kematian Anak Tertinggi di Dunia

Baca Juga: Latihan Olahraga Untuk Si Pemalas, Tubuh Ditanggung Bakal Bugar!

Pneumonia khas menyebabkan menggigil, menggigil dan sesak napas, disertai demam 39-40 derajat Celcius (102-104 F).

Peningkatan detak jantung, memar, nyeri dada, batuk kering, dahak kuning kehijauan dan kebingungan, terutama di antara orang tua (lansia) adalah gejala yang paling umum.

 

Jumlah sel darah putih dan tingkat protein reaktif-c, yang merupakan penanda peradangan, kemungkinan juga akan meningkat dalam tes darah jika menderita pneumonia.

Lalu, adakah cara untuk mencegah pneumonia? Untuk melawan penyakit seperti pneumonia, sistem kekebalan tubuh dan mekanisme perlindungan kuman paru-paru harus bekerja dengan kecepatan optimal.

Merokok melumpuhkan dan bahkan dapat membunuh bulu-bulu kecil seperti karpet di paru-paru kita yang disebut silia, yang bertanggung jawab untuk menyapu lendir dan kotoran agar paru-paru kita tetap bersih.

Oleh karena itu, merokok menghentikan paru-paru kita untuk menyingkirkan jutaan mikroba yang kita hirup setiap hari, membuat kita lebih rentan terhadap infeksi.

Selain itu, mengonsumsi alkohol, polusi udara, penyakit yang mendasari seperti diabetes, gagal ginjal, atau menerima pengobatan kortison juga menjadi faktor yang mengganggu mekanisme pertahanan paru-paru kita.

Baca Juga: Dampak Minum Teh Hijau Berlebihan, Napas Pendek Hingga Susah Tidur

Baca Juga: Anak Tanpa Saudara Kandung Memiliki Risiko Mengalami Obesitas, Studi

Ada dua jenis vaksin yang mencegah pneumonia. Yang satu efektif berlangsung seumur hidup, sementara yang lain harus diulang setiap tahun.

Meskipun sebagian besar negara barat merekomendasikan vaksin ini untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun, ada beberapa negara yang menerapkan  batas usia ini dikurangi menjadi 55 karena penyakit paru-paru lebih umum.

Mereka yang memiliki kondisi medis tertentu juga sangat dianjurkan untuk divaksinasi pneumonia setiap tahun.

Dalam rangka Hari Pneumonia Sedunia setiap tanggal 15 Mei, berikut beberapa fakta yang tidak banyak diketahui tentang pneumonia:

- Pneumonia terkait infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau mikroba tuberkulosis. Semuanya memiliki perlakuan yang berbeda.

Antibiotik hanya efektif melawan pneumonia bakteri. Obat dan lamanya penggunaannya berbeda untuk jamur dan pneumonia terkait tuberkulosis.

- SARS-CoV-2 alias virus corona penyebab Covid-19 adalah virus yang mirip dengan influenza dan menyebabkan virus pneumonia.

Baca Juga: 7 Minyak Esensial Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami

Baca Juga: Strain B.1.617 dari India Jadi Varian Perhatian di Tingkat Global, WHO

Meskipun mungkin untuk menemukan obat yang mengurangi keparahan flu, para ilmuwan masih berusaha menemukan obat yang baik untuk Covid-19.

- Berbeda dengan flu, Covid-19 lebih sering menyebabkan pneumonia di paru-paru. Jenis pneumonia ini membuat paru-paru tampak seperti kaca buram pada sinar-X.

- Ada juga kasus pneumonia atipikal. Disebut "legionella pneumonia" (penyakit legiuner) dalam istilah ilmiah, jenis pneumonia ini dapat menyebar melalui tetesan air di udara melalui unit AC dan spa pusaran air, dan berkembang sangat pesat jika pengobatan antibiotik yang benar tidak diberikan.

Baca Juga: Malnutrisi Selama Kehamilan Berisiko Bagi Kesehatan Anak, Studi

Baca Juga: Jangan Aplikasikan Tabir Surya Pada Bayi, Ini Alasan Kesehatannya

- Penyebab kematian terpenting pada penderita AIDS adalah jenis pneumonia yang berkembang akibat gangguan kekebalan, dan pengobatannya berbeda dengan pengobatan pneumonia biasa. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL