Find Us On Social Media :

6 Jenis Kanker Pada Anak, Ketahui Gejalanya Sebagai Deteksi Dini

Osteosarcoma, kanker tulang yang merupakan salah satu jenis kanker pada anak.

GridHEALTH.id - Kanker menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun. Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60% karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) di Indonesia sebesar 9 per 100.000 anak, atau di antara 100.000 anak ada 9 anak yang menderita kanker.

Sementara, pada anak usia 0-5 tahun, angka kejadiannya lebih tinggi, yakni mencapai 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia anak 5-14 tahun mencapai 10 per 100.000 anak.

Di Indonesia, setidaknya terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak.  Berikut perkiraan angka kerjadiannya mulai dari yang teratas: Leukemia (2,8 per 100.000 anak) Retinoblastoma (2,4 per 100.000 anak) Osteosarkoma (0,97 per 100.000 anak) Limfoma maligna (0,75 per 100.000 anak) Karsinoma nasofaring (0,43 per 100.000 anak) Neuroblastoma (10,5 per 1.000.000 anak).

Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak cenderung lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang mereka rasakan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.

Baca Juga: Angkanya Terus Meningkat, Waspadai Faktor Risiko Kanker Darah Pada Anak

Baca Juga: WHO Kewalahan, Banyak Negara Protes Belum Kebagian Vaksin, Sejauh Mana Pendistribusiannya?

1. Leukemia

Kanker darah atau dikenal dengan Leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak mengancam anak-anak.

Data dari Globocan (Global Burden of Cancer) pada tahun 2018 memperkirakan kasus baru lekemia di Indonesia pada anak laki-laki berumur 0-19 tahun sekitar 33.5 % dan anak perempuan 31 % dari semua jenis kanker pada anak.

Gejala leukemia bisa bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami. Namun, secara umum, tanda-tanda atau gejala terjadinya penyakit ini, yaitu: demam, menggigil, atau berkeringat yang berlebihan pada malam hari.

Sakit kepala disertai sering infeksi atau mengalami infeksi yang parah. Terjadi penurunan berat badan drastis yang tidak dapat dijelaskan.

Mudah berdarah atau memar, mimisan yang berulang, bintik-bintik merah kecil di kulit, nyeri tulang atau sendi, dan kulit pucat.

Terjadi pula pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau perut (akibat limpa atau hati yang membesar).

Gejala leukemia pada anak umumnya sama dengan yang terjadi pada orang dewasa yang disebutkan di atas.

Baca Juga: Cacing Filaria Munculkan Risiko Infeksi HIV Dua Kali Lipat , The Lancet

Baca Juga: Diteliti, Jamur Pembunuh Penyebab Meningitis dan Infeksi Otak

2. Retinoblastoma

Retinoblastoma adalah kanker mata pada anak. Kanker mata ini terjadi saat sel-sel retina mata tumbuh cepat, tidak terkendali, dan merusak jaringan disekitarnya. Salah satu tanda retinoblastoma adalah mata terlihat seperti “mata kucing” saat terkena sinar.

Retina terletak pada dinding bola mata bagian belakang. Retina terdiri dari jaringan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan cahaya ke otak, sehingga seseorang bisa melihat.

Retinoblastoma akan menyebabkan terganggunya fungsi retina. Pada tahap lanjut, kondisi ini akan merusak jaringan mata dan menyebabkan kebutaan. Retinoblastoma merupakan salah satu jenis kanker yang sering menyerang anak.

Salah satu gejala awal dan khas dari retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing”. Penampakan ini sebenarnya adalah leukokoria, yaitu gambaran bercak putih yang muncul saat mata terpapar sinar.

Leukokoria merupakan gambaran tidak normal, karena seharusnya mata akan memancarkan warna kemerahan saat disinari cahaya.

3. Kanker nasofaring

Kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang jaringan di nasofaring. Kanker ini umumnya tumbuh sebagai kanker ganas. 

Baca Juga: Apa Jenis Olahraga Aman Bagi Penyandang Diabetes? Ini Jawaban Dokter

Baca Juga: Generasi Berikut Hidup Lebih Pendek dari Orangtua Mereka Karena Obesitas, Studi

Di antara jenis kanker yang menyerang kepala dan leher, kanker nasofaring merupakan salah satu yang paling sering terjadi.

Nasofaring merupakan salah satu bagian dari tenggorokan. Posisinya terletak di belakang rongga hidung dan di balik langit-langit mulut. Ketika terkena kanker nasofaring, seseorang dapat mengalami gejala berupa gangguan dalam berbicara, mendengar, atau bernapas.Kanker nasofaring cukup sulit untuk dideteksi, karena gejalanya sering kali baru muncul ketika sudah di tahap lanjut. Untuk mengatasinya, dokter akan menggunakan metode terapi radiasi dan kemoterapi.

Gejala sering kali mulai muncul ketika kanker telah menyebar lebih jauh. Gejala umum kanker nasofaring dapat berupa benjolan pada tenggorokan, mimisan, dan hidung terus-menerus tersumbat atau pilek.

4. Osteosarcoma

Osteosarcoma adalah salah satu jenis kanker tulang yang awalnya terjadi pada sel pembentuk tulang. Sel tersebut berubah menjadi sel kanker dan membentuk tulang yang tidak normal. Biasanya, penyakit ini ditemukan pada jenis tulang yang panjang, seperti tulang lutut dan tulang bahu. Namun, osteosarcoma juga bisa terjadi pada tulang lainnya. Bahkan, kondisi ini juga bisa muncul pada jaringan lunak. Osteosarcoma sering terjadi pada remaja dan anak muda, tetapi kondisi ini juga bisa saja terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Baca Juga: Peneliti Menemukan Peningkatan Risiko Infeksi Bakteri Jika Makanan Terkena Cahaya

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Meminyaki Pusar Sebelum Tidur Bikin Terlelap

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul jika  mengalami osteosarcoma yaitu rasa sakit pada tulang, pembengkakan dekat dengan tulang dan nyeri tulang atau sendi.

Sering juga terjadi cedera atau patah tulang yang terjadi tanpa sebab. Terasa sakit saat mengangkat benda berat dan pincang.

Meski jarang terjadi, tetapi gejala-gejala lain mungkin muncul jika kanker sudah metastasis atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.

5. Neuroblastoma

Neuroblastoma adalah jenis kanker langka yang berkembang dari neuroblast atau sel-sel saraf yang belum matang pada anak-anak.

Pada kasus neuroblastoma, neuroblast yang seharusnya tumbuh dan berfungsi sebagai sel saraf justru membentuk benjolan berupa tumor padat.Neuroblastoma lebih sering terjadi pada salah satu kelenjar andrenal di atas ginjal, atau pada jaringan saraf tulang belakang yang membentang dari leher, dada, perut, hingga panggul.

Penyakit kanker langka ini dapat menyebar dengan cepat ke organ lain, seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, tulang, hati, serta kulit. Sebagian besar kasus neuroblastoma terjadi pada anak-anak usia 5 tahun ke bawah.

Baca Juga: 3 Langkah Melengkapi Nutrisi untuk Persiapan Kehamilan Sehat

Baca Juga: Sleep Apnea Pada Anak Berisiko Munculkan Gangguan Jantung Saat Dewasa

Gejala neuroblastoma bisa bermacam-macam, tergantung pada bagian tubuh yang terserang. Gejala awal dapat terlihat samar dan sulit ditemukan.

Neuroblastoma yang menyerang daerah perut ditandai dengan nyeri perut, konstipasi, kulit perut yang terasa keras apabila disentuh, perut menjadi bengkak, selera makan berkurang, dan penurunan berat badan.Jika kondisi ini timbul di dada, dapat menimbulkan gejala berupa nyeri dada, sesak napas disertai mengi, dan perubahan pada mata (ukuran pupil menjadi berbeda dan kelopak mata turun).Sedangkan apabila neuroblastoma menyerang saraf tulang belakang, maka bagian tubuh bawah bisa menjadi lemah, mati rasa, atau mengalami gangguan pergerakan.

6. Limfoma

Limfoma adalah jenis kanker pada sistem limfatik. Sistem limfatik ini menghubungkan kelenjar limfa (getah bening) di seluruh tubuh, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kanker ini merupakan salah satu kelompok keganasan limfoid yang bervariasi.Limfoma sendiri dikelompokkan berdasarkan sel asalnya, morfologi, gambaran, dan kelompok penyakit heterogen.

Kanker yang satu ini diklasifikasikan menjadi dua jenis utama. Pertama, limfoma Hodgkin dan kedua limfoma Non-Hodgkin.

Baca Juga: Musimnya Berhemat, DIY Masker Bunga Mawar Bikin Wajah Jadi Mulus

Baca Juga: Muncul Bau Tak Sedap di Pusar, Infeksi Bisa Jadi Penyebabnya

Gejala utama yang paling sering muncul pada pengidap limfoma adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Namun, pembengkakan ini biasanya tanpa diiringi dengan rasa sakit. Pembengkakan biasanya terjadi di daerah leher, ketiak, dan selangkangan (area di mana perut bagian bawah dan pangkal paha bertemu).

Kemudian, secara bertahap menyebar ke kelenjar getah bening, sumsum tulang, dan organ lainnya.Gejala lain yang sering diamati seperti demam, berkeringat secara berlebihan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kulit yang gatal secara terus-menerus, dan kelelahan.

Dalam beberapa kasus, mungkin saja pengidap limfoma sering mengalami anemia memar, dan infeksi.

Baca Juga: Manfaat Air Kelapa Saat Pandemi Covid-19, Meningkatkan Imunitas Tubuh

Baca Juga: Risiko Munculnya Infeksi Pasca Bedah Berkurang Setelah Usia 65, Studi

Kondisi ini terjadi bila sel-sel limfoma sudah menyebar ke sumsum tulang dan memengaruhi produksi darah. (*)