GridHEALTH.id - Mempertahankan aktivitas fisik secara teratur penting bagi siapa saja, tetapi lebih dari itu bagi mereka yang memiliki penyakit jantung.
Terutama, ini membantu memperkuat miokardium, yaitu otot jantung. Ini mencegah berbagai gejala, seperti nyeri dada.
Olahraga juga memiliki efek positif pada kontrol glukosa, fungsi usus dan fiksasi kalsium di tulang. Ini juga membantu menjaga berat badan yang tepat, yang merupakan kunci untuk mencegah banyak masalah kesehatan.
Namun, penderita penyakit jantung harus berolahraga di bawah pengawasan medis. Tidak disarankan bagi mereka untuk melakukan aktivitas fisik spontan, terutama jika mereka baru saja mengalami serangan jantung, telah menjalani operasi, menderita diabetes, atau sering mengalami nyeri dada.
Orang dengan penyakit jantung harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga.
Demikian juga, mereka harus berkonsultasi dengan mereka jika mereka ingin meningkatkan tingkat kesulitan rutinitas mereka atau jika mereka memiliki jenis ketidaknyamanan saat melakukannya.
Idealnya, setiap rencana harus dilaksanakan secara bertahap. Artinya, mulailah dengan aktivitas ringan seperti jalan kaki, berenang, jogging atau bersepeda, selalu dengan hati-hati. Ini dapat diulang 2 atau 3 kali seminggu, tergantung pada kondisi fisik.
Olahraga yang sifatnya memicu adrenalin dan bersifat kompetitif tidak disarankan untuk penyandang gangguan jantung.
Aspek lain yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Sebelum berolahraga, disarankan untuk melakukan peregangan selama 5 menit, atau berjalan sedikit untuk pemanasan.
- Ketika selesai juga harus melakukan pendinginan, tetapi lebih lambat. Tujuannya adalah untuk mendinginkan otot, termasuk jantung.
- Jika ada kelelahan atau gejala jantung apa pun, kita harus berhenti.
Baca Juga: Hati-hati, Sakit Jantung Ternyata Bisa Pengaruhi Kondisi Ekonomi
Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya
- Dalam cuaca panas, yang terbaik adalah berolahraga di pagi atau sore hari.
- Latihan ketahanan dengan beban bisa sangat membantu. Namun, itu tidak membantu orang dengan penyakit jantung sebanyak latihan aerobik.
- Lebih baik melakukan lebih banyak set latihan ringan, daripada hanya beberapa set latihan intens.
- Irama pernapasan yang memadai harus dipertahankan. Jika perlu, disarankan untuk berkonsultasi dengan pelatih atau fisioterapis.
- Pakaian yang longgar harus selalu dipakai. Pakaian ketat tidak direkomendasikan untuk orang dengan penyakit jantung.
- Sangat penting bagi penderita penyakit jantung untuk mewaspadai tanda-tanda bahayanya. Tanda-tanda seperti nyeri dada, pusing, kepala terasa ringan, pusing, detak jantung tidak teratur, sesak napas, atau nausea harus dianggap sebagai tanda peringatan. Jika ini dialami, yang terbaik adalah berhenti berolahraga.
Baca Juga: Usir Nyeri Sendi Akibat Asam Urat dengan 5 Infused Water Ini
Baca Juga: Terapi Asam Urat Alami, Perubahan Pola Makan Hingga Rutin Minum Kopi
- Jika menghentikan aktivitas, tetapi gejalanya tidak hilang, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin.
Namun, jika gejalanya hilang setelah berhenti berolahraga, disarankan untuk mencatat apa yang terjadi dan mendiskusikannya dengan dokter pada pemeriksaan berikutnya. (*)