Baca Juga : Terkenal Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah Air Lemon Bisa Bakar Lemak dalam Tubuh?
Nah, ketika bawang putih hitam alias balck garlic dikonsumsi dan dicerna pencernaan, bawang putih hitam langsung menuju akar masalah pertumbuhan sel dan menghancurkannya.
Bawang putih hitam menghentikan protein yang membantu pembelahan sel yang cepat.
Ini dilakukan oleh bawang putih hitam yang menghancurkan sinyal yang membantu menghasilkan protein.
Selain itu, akumulasi mutasi DNA juga berkontribusi terhadap kanker.
Nah, jika kita mengonsumsi bawang putih hitam secara teratur atau seperti yang diarahkan oleh dokter, itu meningkatkan produksi mutasi atau penekan tumor dalam tubuh yang dikenal sebagai PTEN, yang menghentikan akumulasi DNA dari akumulasi.
Sehingga membantu memastikan bahwa kita tidak terkena kanker.
Penting diketahui, aktivasi berlebihan gen Akt dan p-Akt diketahui menyebabkan kanker. Bawang putih hitam mengurangi produksi gen-gen ini, sehingga mengurangi risiko kita yang rutin mengonsumsi bawang putih hitam menderita kanker.
Baca Juga : Usai Terapi Bekam Bukannya Tambah Sehat, Wanita 60 Tahun Ini Justru Alami Hal Menyakitkan
Karena bawang putih hitam memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan sel, para ahli medis telah membuktikan bahwa itu dapat digunakan untuk membantu mengobati leukemia.
Ketika bawang putih hitam dikonsumsi, jumlah enzim dalam tubuh meningkat, termasuk yang mampu menyebabkan kematian sel.
Mereka adalah reseptor kematian 4 dan sel-sel reseptor ligan Fas, yang terletak di membran sel tubuh manusia.
Sel-sel reseptor ini menempel pada molekul kanker, menyebabkan mereka mati.
Bawang putih hitam juga mengurangi efek enzim Poly-ADP-ribose-polimerase, yang bertanggung jawab untuk perbaikan sel kanker.
Baca Juga : Heboh di Twitter Video Diduga Jonatan Christie & Artis Lain Masturbrasi, Apakah Ada Risikonya?
Ini berarti bahwa begitu sel-sel reseptor kematian menempel pada sel-sel kanker, mereka sepenuhnya mati.(*)
Source | : | Gridhealth.id,black-garlic.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar