GridHEALTH.id - Terkadang berat badan berlebih membuat seseorang merasa terganggu, terutama dalam hal ruang gerak mereka.
Seperti halnya pria bernama Dustin Hall ini yang sudah bertahun-tahun menjalani hidup dengan berat badan yang berlebih.
Hingga pada 2016 lalu, dia menyadari kondisi badannya sudah amat mengganggu.
Baca Juga : Pengorbanan Ibu, Wanita 61 Tahun Ini Mau Lahirkan 'Cucu'-nya Sendiri Demi Anak yang Tak Bisa Mengandung!
Di usianya yang ke 32 tahun saat itu, berat badannya pernah mencapai 243 kilogram, dengan tinggi 1,9 meter.
Hall ingat betul betapa saat itu segala aktivitasnya terhalang karena berat badan.
"Aku ingat tidak bisa mengikat sepatu, tidak dapat menyilangkan kaki dan aku mudah berkeringat saat melakukan hal-hal dasar, seperti meraih sesuatu dan membungkuk," ujar dia.
Hall merasa terjebak dan tertekan karena berat badannya itu. Bahkan, untuk bernapas saja dia harus berupaya keras.
Suatu hari, Hall pergi ke pantai dan memarkirkan mobilnya agak jauh. Ia pun harus berjalan untuk menuju laut.
Baca Juga : Mengapa Diabetes Sering Menyerang Kaki Lebih Dulu, Ini Penyebabnya
Setengah jalan menuju laut, dia begitu lelah dan kehabisan napas hingga harus duduk beristirahat.
Sambil duduk di atas batu, ia menarik mencoba bernapas kembali. Saat itulah, Dustin merasa berat badannya menjadi penghalang baginya untuk mencapai tempat yang disukainya, pantai.
Baca Juga : Jelang Melahirkan Sarwendah Bawa Tukang Urut ke Singapura, Metode Pijat Ini Efektif Lancarkan Persalinannya!
Ia tahu proses yang dijalaninya bukanlah sesuatu yang instan. Hall juga telah mendengar banyak orang di sekitarnya yang telah melakukannya, dan tidak berhasil menjalani operasi itu.
Beberapa hari sebelum operasi, ia berjanji kepada istrinya bahwa ia akan merawat kesehatan dengan serius jika operasi itu berhasil.
Operasi berhasil. Hall memulai langkah perubahannya dengan meraih Fitbit dan berjalan kaki.
"Aku berkomitmen untuk berjalan 10.000 langkah sehari, tanpa kecuali," ujar dia.
Selama enam minggu, ia berjalan 4-5 kali sehari selama istirahat, atau setelah bekerja.
Dia pun memastikan dirinya mencapai target itu. Begitu merasa terbiasa berjalan, Hall bergabung dengan gym.
Ia mulai menggunakan mesin kardio dan berkomitmen untuk latihan satu jam sehari.
Ia bersemangat untuk membangun kekuatan dan stamina demi membuatnya terbiasa dengan rutinitas olahraga.
Setelah set kedua enam minggu, Hall memulai latihan sirkuit dan akhirnya latihan kekuatan.
Kini, ia begitu menikmati pergi enam kali dalam seminggu, dengan latihan kardio dan latihan kekuatan.
Biasanya, ia fokus pada kelompok otot sehari, dengan latihan kaki dua kali seminggu.
"Aku menggabungkan gerakan inti dan keseimbangan dalam setiap latihan untuk kekuatan tambahan," ujar dia.
Baca Juga : The Sugar Pod : Alexa Kini Bisa Kasih Data Kadar Glukosa Darah Harian
Pola makannya berubah drastis. Ia mulai dengan melacak kalori serta fokus pada makan protein tinggi, karbohidrat rendah, dan gula rendah.
Ia melacak apa yang dimakan, apa yang ada di dalamnya dan bagaimana hal itu memengaruhi kemajuan dietnya. Hall terus membuat perubahan di sepanjang jalan.
Akhirnya, dia sampai pada titik di mana ia tahu nutrisi makro dalam makanan yang dikonsumsinya, lalu bisa banyak makan enak seperti sebelumnya.
"Aku berkomitmen untuk patuh sampai saya mencapai target berat badan target dan hanya makan apa yang produktif untuk perjalanan dietku," kata Hall.
Baca Juga : Manfaat dan Misteri Rambut Kemaluan Manusia, Mulai Kesehatan Hingga Kunci Daya Tarik Seksual
Kesabaran adalah hal besar yang harus dipelajarinya. Di hari-hari ketika berat badannya turun, Hall akan merasa dirinya baik-baik saja.
Namun, pada hari ketika berat badannya tak berubah, ia merasa kecil hati. "Pola pikirku harus berubah dari pola pikir ingin hasil yang instan dan kepuasan namun sementara."
Menjadi sebuah kesabaran dan kesuksesan jangka panjang," ujarnya.
Motivasi baginya justru datang dari keputusasaan. Ketika beratnya mencapai lebih dari 200 kilogram, dia merasa dunia luar biasa gelap.
Baca Juga : Studi, Pemberian Air Gula Saat Imunisasi Bisa Tenangkan Bayi
Meskipun kemajuannya terkadang lambat, namun ia merasa tubuhnya berubah.
"Rasanya setiap hari ada secercah harapan lagi bagiku untuk keluar dari kegelapan," ucap dia.
Kepercayaan diri Hall meningkat tinggi, dan dia tak lagi khawatir bahwa hal pertama yang dinilai orang darinya adalah bentuk tubuh.
Efek samping positif yang menurut dia cukup besar adalah bisa naik roller coaster di Disneyland.
Baca Juga : Wanita Ini Terinfeksi Bakteri Langka Dari Kulkas, Ini Trik Untuk Penggunaan Kulkas
"Itu adalah tempat yang menyakitkan karena dulu aku menghabiskan waktu sangat lama untuk mengantre tetapi ditolak karena ukuran tubuhku."
"Bisa mengantre dan mengendarai roller coaster adalah prestasi besar," kata Hall.
Secara emosional, ia juga merasakan perubahan drastis. Terkadang ia merasa tidak aman karena berat badannya yang berlebih.
Memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang bentuk tubuhnya adalah sesuatu yang membuat Hall begitu emosi.
Hall pergi ke gym enam hari seminggu, dengan latihan kaki sebanyak dua kali dan masing-masing kelompok otot seminggu sekali.
Baca Juga : Survei, Keringat Pria yang Banyak Makan Sayur Baunya Paling Seksi!
Setiap enam minggu, ia menambah atau mengurangi latihan kardio dan kekuatan yang dijalaninya serta menggunakan mesin yang berbeda.
Ia masih rajin menghitung kalori dan nutrisi makro setiap makanan yang dikonsumsinya.
"Hal utama yang aku cari dalam diet adalah makanan berprotein tinggi dan mencoba menghindari hal-hal yang mengandung karbohidrat lebih tinggi, terutama gula," kata dia.
Menurut Hall, keberhasilannya kini benar-benar tergantung pada bagaimana dirinya membuat perencanaan.
Baca Juga : Stroke Bisa Menyerang Kapan Saja, Cegah Sejak Remaja Dengan 2 Cara Ini
"Jika aku berencana ke depan, aku akan sukses. Jika aku tidak siap untuk pergi ke gym atau tidak punya rencana apa yang harus dimakan hari itu atau minggu itu, aku akan gagal."
Ada dua hal besar yang memotivasinya untuk terus berubah, yaitu komentar orang-orang yang mengaku terinspirasi darinya, dan kemampuan untuk mengubah genetikanya.
Bahkan komentar yang diterimanya lewat Instagram juga menambah semangatnya dan mendorongnya untuk terus maju.
"Ketika orang mengatakan mereka terinspirasi untuk menjadi sehat kembali atau perjalananku telah membantu menginspirasi mereka untuk terus maju, itu sangat memotivasi," tutur dia.
Baca Juga : Pengorbanan Ibu, Wanita 61 Tahun Ini Mau Lahirkan 'Cucu'-nya Sendiri Demi Anak yang Tak Bisa Mengandung!
Tetapi masih ada perjuangan kulit yang melonggar yang harus dibereskan. Hall memiliki sekitar 3-4 kilogram kulit longgar yang harus dibuang, menurut dokter bedah.
Salah satu kondisi yang membuat kondisi ini menjadi sebuah perjuangan, misalnya ketika ia melakukan lompatan punggung.
Baca Juga : Tidur Sehat Tanpa AC Tapi Tidak Kegerahan, Begini Caranya
"Rasanya seperti aku melompat dua kali dengan kulit. Aku bekerja dengan pakaian kompresi dan mencoba memakai celana pendek cukup tinggi untuk mengurangi itu," ujarnya.
Bagi orang-orang yang ingin menurunkan badan, Hall berpesan untuk mulai dengan perlahan dan ketahuilah bahwa tidak ada satu rencana yang sama untuk semua orang.
"Setiap orang berbeda dan setiap tubuh berbeda. Ketika bertekad untuk hidup sehat, gabungkan segala hal ke dalam hidup yang telah kamu persiapkan untuk dilakukan sepanjang sisa hidupmu," ujar dia.
Menurut Hall, jika kamu baru bisa memulai dengan hanya berjalan kaki, maka lakukanlah.
Jika kamu baru bisa memangkas makanan kecil dari pola makanmu, maka lakukan secara bertahap, dan mulailah meningkatkan konsumsi makanan yang baik.
Jangan biarkan emosi, stres, atau keadaan mengendalikan kesehatanmu.
"Jadilah agresif dengan kesehatan kita sendiri dan kendalikan. Kuncinya adalah kontrol," katanya menutup kisah.(*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul, "Pernah Berbobot 243 Kg, "Tali Sepatu" Bikin Dustin Bertubuh Ideal..."
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar