Sedangkan, kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya berhubungan dengan kondisi kesehatan, misalnya akibat menderita penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kompresi saraf ulnaris.
Selain itu, obat-obatan yang sedang dikonsumsi juga bisa memicu kesemutan, misalnya obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfoma, obat anti kejang, antibiotik, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS.
Baca Juga: Hati-hati Komplikasi Diabetes Juga Bisa Menyerang Mata Penderitanya
Terpapar zat beracun juga bisa menimbulkan kesemutan. Zat-zat beracun terkait, misalnya merkuri, talium, timbal, arsenik, dan beberapa bahan kimia industrial lainnya. Atau bisa juga karena kekurangan nutrisi tertentu.
Rasa kesemutan sudah pasti menganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari meski kebanyakan kesemutan hanya bersifat sementara.
Nyatanya melansir dari Medical News Today, kesemutan ternyata bisa memicu beberapa penyakit berbahaya seperti gagal ginjal, diabetes, penyakit arteri perifer (PAD), sampai stroke.
Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Pantau Kakinya, Awas Risiko Diabetic Foot
Oleh karena itu, jika kesemutan yang dialami semakin memburuk, disertai kemunculan ruam, pusing, kejang otot, sering buang air kecil, timbul rasa nyeri di leher, lengan bawah dan jari, lalu tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak, segera memeriksakannya ke dokter. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealth
Source | : | medical news today,rskramat128.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar