GridHEALTH.id - Jangan menganggap sepele gejala kesemutan yang terjadi pada tangan ataupun kaki.
Kesemutan bisa menjadi pertanda atau gejala awal beberapa penyakit berbahaya, seperti gagal ginjal sampai gejala stroke.
Kesemutan adalah kondisi yang sering terjadi pada tubuh manusia, biasanya dialami pada bagian tangan atau kaki.
Baca Juga: Stroke Bisa Menyerang Kapan Saja, Cegah Sejak Remaja Dengan 2 Cara Ini
Kesemutan terjadi karena terganggunya sistem saraf sensorik dan menyebabkan salah satu organ tubuh seperti kebal.
Namun kebanyakan kasus, area tubuh yang sering mengalami kesemutan adalah kaki.
Tanda dari kaki kesemutan yakni telapak kaki yang terasa sangat tebal atau membengkak. Bahkan sampai ada yang mengalami rasa panas seperti banyak semut yang menggigit kaki.
Kesemutan bisa dibagi menjadi dua jenis menurut waktunya yaitu kesemutan sementara dan kesemutan jangka panjang.
Baca Juga: Belum Banyak Perhatian, Varises Bisa Menyebabkan Stroke dan Jantung
Kesemutan sementara terjadi ketika ada anggota tubuh yang mengalami tekanan dalam waktu lama.
Hal ini membuat pasokan darah ke saraf di daerah itu menjadi terhambat. Misalnya anda bisa merasakannya setelah duduk bersila terlalu lama atau memakai sepatu terlalu kecil. Kesemutan ini juga dapat dirasakan pada tangan, misalnya ketika tidur dengan posisi lengan tertindih.
Kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya jika kita membebaskan area yang kesemutan dari tekanan, seperti meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih dengan begitu aliran darah akan kembali lancar.
Baca Juga: Golden Time Serangan Stroke, Ini Bahayanya Bila Tak Segera Ditangani
Selain tekanan, penyebab kesemutan sementara ini bisa disebabkan oleh dehidrasi dan hiperventilasi, yaitu kondisi pada saat anda bernapas terlalu cepat.
Penyebab lainnya adalah penyakit Raynaud. Penyakit ini memengaruhi pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki.
Penyakit ini biasanyanya menyerang saat penderita sedang stres, gelisah, atau berada di ruangan bersuhu dingin.
Sedangkan, kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya berhubungan dengan kondisi kesehatan, misalnya akibat menderita penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosis, carpal tunnel syndrome, kompresi saraf ulnaris.
Selain itu, obat-obatan yang sedang dikonsumsi juga bisa memicu kesemutan, misalnya obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfoma, obat anti kejang, antibiotik, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS.
Baca Juga: Hati-hati Komplikasi Diabetes Juga Bisa Menyerang Mata Penderitanya
Terpapar zat beracun juga bisa menimbulkan kesemutan. Zat-zat beracun terkait, misalnya merkuri, talium, timbal, arsenik, dan beberapa bahan kimia industrial lainnya. Atau bisa juga karena kekurangan nutrisi tertentu.
Rasa kesemutan sudah pasti menganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari meski kebanyakan kesemutan hanya bersifat sementara.
Nyatanya melansir dari Medical News Today, kesemutan ternyata bisa memicu beberapa penyakit berbahaya seperti gagal ginjal, diabetes, penyakit arteri perifer (PAD), sampai stroke.
Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Pantau Kakinya, Awas Risiko Diabetic Foot
Oleh karena itu, jika kesemutan yang dialami semakin memburuk, disertai kemunculan ruam, pusing, kejang otot, sering buang air kecil, timbul rasa nyeri di leher, lengan bawah dan jari, lalu tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak, segera memeriksakannya ke dokter. (*)
#gridnetworkjuara #gridhealth
Source | : | medical news today,rskramat128.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar