GridHEALTH.id - Cuka sari apel adalah jus yang difermentasi dari apel yang dihancurkan. Jus apel ini kemudian ditambahkan ragi dan mengubah gula yang berasal dari buah, menjadi alkohol. Proses tersebut dinamakan fermentasi.
Baca Juga: Tambahkan Cuka Apel ke Makanan, Manfaaatnya Bikin Tubuh Sehat
Bakteri hasil fermentasi mengubah alkohol menjadi asam asetat. Hal itulah yang memberi cuka rasa masam dan bau yang kuat.
Seperti jus apel, sari apel ini mengandung vitamin B1, B2, dan B6, biotin, asam folat, niasin, asam pantotenat, dan juga vitamin C.
Sari cuka apel juga mengandung mineral natrium, fosfor, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium.
Cuka sari apel adalah bahan umum dalam dressings, perasa, dan pengawet makanan. Ini juga menjadi populer sebagai obat rumahan untuk sejumlah masalah kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan cuka sari apel, memiliki potensi untuk membantu mengobati berbagai kondisi, termasuk obesitas, penyakit jantung, kanker, dan infeksi bakteri.
Tapi menggunakannya secara berlebihan juga berisiko bagi kesehatan. Berikut beberapa efek samping penggunaan cuka sari apel;
Baca Juga: 8 Tanda di Tubuh Awal Adanya Gangguan Jantung, Mohon Waspadai
1. Berdampak kerusakan gigi
Karena sifatnya yang asam, mengonsumsi terlalu banyak makanan dan minuman asam dapat melemahkan enamel gigi yang berpotensi menyebabkan kerusakan gigi, demikian menurut National Institute of Dental and Craniofacial Research.
2. Menurunkan kadar kalium dalam tubuh
Penelitian yang dipimpin Dr. Robert H. Shmerling, associate professor of medicine di Harvard Medicine School di Boston, MA, menemukan cuka sari apel dapat menyebabkan kalium rendah di dalam tubuh.
Kondisi kalium rendah disebut hipokalemia. Seseorang dengan hipokalemia ringan mungkin tidak memiliki gejala apa pun. Namun, hipokalemia sedang atau berat dapat menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan otot, yang dapat memengaruhi banyak bagian tubuh.
Baca Juga: Tidak Ditemukan Satupun Kasus Virus Corona di Indonesia Hingga Kini, WHO Malah Khawatir
3. Menaikkan kadar gula darah
Meskipun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, mengonsumsi cuka dapat memengaruhi cara tubuh mengatur kadar gula darah.
Oleh sebab itu para penderita diabetes harus berhati-hati dalam mengonsumsinya. Lebih baik konsultasikan dengan dokter lebih dulu, jumlah yang boleh dikonsumsi.
4. Menimbulkan masalah pencernaan
Mereka yang sedang berdiet sering mengonsumsi cuka apel dengan alasan membantu penurunan berat badan.
Tetapi dalam sebuah penelitian yang menyelidiki potensi cuka untuk mengendalikan nafsu makan, banyak peserta melaporkan perasaan mual dan gangguan pencernaan setelah minum cuka dengan sarapan.
Baca Juga: 4 Jenis Minuman Perusak Metabolisme yang Selalu Bikin Gagal Diet
Karena keasamannya, minum cuka sari apel yang tidak dilarutkan juga dapat memperburuk gejala pada orang dengan masalah pencernaan, seperti bisul perut atau refluks asam.
5. Bisa membuat kulit terbakar
National Capital Poison Center mencantumkan sejumlah laporan medis di mana orang mengalami luka bakar serius yang memerlukan perawatan medis setelah menggunakan cuka, termasuk cuka sari apel, di kulit.
Keasaman cuka yang langsung ke kulit dapat menyebabkan luka bakar dan iritasi, terutama jika cuka tidak diencerkan.
Baca Juga: Akibat Penderita Diabetes Naik Terus, Gula Bakal Dikenakan Cukai
Sebuah laporan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menuliskan kasus di mana seorang remaja mengalami luka bakar kimia di hidungnya setelah menerapkan cuka sari apel untuk menghilangkan dua tahi lalat. (*)
#berantasstunting
Source | : | WebMD,viva.co.id,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar